KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot menguat pada Rabu (1/3). Kurs rupiah di pasar spot menguat 0,17% ke level Rp 15.235 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah JISDOR Bank Indonesia (BI) melemah 0,06% ke level Rp 15.250 per dolar AS. Analis PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan dolar AS terjadi setelah aktivitas manufaktur China berkembang pada laju tercepatnya sejak April 2012 dan melampaui perkiraan.
“Hal itu membuat para pedagang berbondong-bondong menuju aset berisiko, karena optimisme baru dan menjauh dari dolar AS sebagai safe-haven,” ujarnya dalam rilis yang diterima pada Rabu (1/3).
Baca Juga: Loyo, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.250 Per Dolar Pada Rabu (1/3) Di tengah pesimisme pasar global, ekonomi Indonesia dinilai masih cukup tahan banting dan aman dari jurang resesi. Menurut Ibrahim, hal itu tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,31%, lebih tinggi dibandingkan 2021 sebesar 3,7%. “Meski demikian, para investor dinilai masih wait and see pada kondisi saat ini, serta mencermati peluang dan tantangan di tengah ketidakpastian ini,” paparnya. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, kenaikan rupiah disebabkan data Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang berada di zona ekspansif. Sebagai informasi, PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2023 tercatat naik menjadi 51,3 dari Desember 2022 sebesar 50,9. “Selain itu, ada inflow dana asing di IHSG sebesar sekitar Rp 400 miliar hari ini,” ungkapnya kepada Kontan, Rabu (1/3). Namun, Fikri memprediksi rupiah akan kembali terdepresiasi esok hari karena beberapa sentimen. Pertama, kekhawatiran akan naiknya angka inflasi Indonesia. Kedua, antisipasi dari rilis data PMI manufaktur AS malam ini. “Jika naik atau lebih tinggi dari bulan Januari, indeks dolar AS akan sangat kuat untuk nanti malam dan akan mendorong adanya depresiasi rupiah besok,” ungkapnya.
Ibrahim memprediksi, rupiah kemungkinan menguat pada perdagangan besok di rentang Rp 15.210 - Rp 15.260 per dolar AS. Sementara, Fikri memproyeksikan rupiah akan terdepresiasi pada perdagangan besok dengan rentang Rp 15.150 – 15.350 per dolar AS.
Baca Juga: Investor Dolar AS Untung, The Greenback Menguat Selama Februari 2023 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat