Kurs rupiah sulit bangkit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) serta musim pembagian dividen mengancam pergerakan rupiah. Jumat (26/4), rupiah di pasar spot melemah 0,09% ke Rp 14.199 per dollar AS. Serupa, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia turun 0,24% menjadi Rp 14.188 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede bilang, data GDP AS kuartal I-2019 yang tumbuh lebih tinggi daripada ekspektasi (3,2%) jadi pemberat rupiah. Indeks dollar AS menyentuh level 98 atau tertinggi sepanjang 2019.

Peluang rupiah rebound cukup berat lantaran sudah masuk musim pembagian dividen. Kegiatan ini membuat permintaan the greenback melonjak. Siklus ini bisa berpengaruh pada pelebaran defisit transaksi berjalan di kuartal II, ujar dia.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menambahkan, koreksi pada harga minyak mentah dapat membatasi pelemahan rupiah. Jumat (26/4), harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2019 melemah 2,93% menjadi US$ 63,30 per barel.

Karena itu, dia memprediksi rupiah bergerak dalam kisaran Rp 14.120–Rp 14.240 per dollar AS. Sedangkan Josua menebak, rupiah di rentang Rp 14.100–Rp 14.250 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati