Kurs valas fluktuatif, bank kejar pendapatan fee transaksi forex



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi mata uang di tengah tren penguatan dollar AS mengerek transaksi valas di perbankan. Beberapa bank besar targetkan raup pendapatan berbasis fee (fee based income) dari transaksi valuta asing atau forex.

Mengutip Bloomberg pada Rabu (4/7) pukul 13.27 WIB, rupiah di pasar spot tercatat berada di posisi Rp 14.354 per dollar AS.

Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Budi Satria bilang, penguatan atau pelemahan dollar AS dapat mempengaruhi fee based income dari transaksi forex bank BTN.

"Sebab dalam transaksi forex BTN, kita dapat mengambil posisi long yang menguntungkan kalau dollar AS menguat, atau posisi short yang juga menguntungkan kalau dollar AS melemah," ujar Budi kepada Kontan.co.id pada Rabu (4/7).

Meskipun demikian, Budi mengaku saat ini valas Bank BTN belum terlalu besar dan sedang dalam tahap pengembangan. Sehingga faktor penguatan dollar AS terhadap rupiah di level Rp 14.000 belum berdampak signifikan terhadap pendapatan fee forex BTN.

Namun, Budi yakin penguatan maupun pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya dapat memberikan fee based income yang cukup signifikan terhadap Bank BTN.

"Meskipun demikian, target pendapatan Forex Bank BTN tahun ini naik sekitar 25% dibanding tahun lalu," pungkas Budi.

Tak mau kalah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga ingin mendapatkan pendapatan forex sepanjang 2018 sebesar Rp 1 triliun. Hal tersebut terungkap dari Direktur Treasury dan International Banking BNI Rico Rizal Budidarmo kepada Kontan.co.id Rabu (4/7).

"Kita upayakan peningkatan 25% dengan terus melakukan strategi ekstensifikasi berupa penambahan customer base. Target diupayakan menembus Rp 1 triliun," ujar Rico.

Dalam catat Kontan.co.id, fee based income dari trading forex BNI pada kuartal I 2018 sebesar Rp 117 miliar. Perolehan ini naik 42% secara tahunan atau year on year (yoy).

Namun berbeda dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang tidak menetapkan pendapatan berbasis dari transaksi valuta asing saat penguatan dollar AS terhadap kurs rupiah. "Tidak ada target pendapatan dari forex," kata Jan Hendra, Corporate Secretary BCA pada Rabu (7/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia