Kursi Komut Mandiri dan BNI lowong



JAKARTA. Resuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo untuk beberapa posisi menteri,membuat dua bank milik negara harus ditinggal sang Komisaris Utama. Dua bank itu adalah Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI).

Kursi Komisaris Utama Bank Mandiri otomatis kosong setelah Darmin Nasution mendapat kepercayaan Jokowi mengisi posisi Menteri Koordinator Ekonomi menggantikan Sofyan Djalil. Hal yang sama juga dialami BNI yang ditinggalkan Rizal Ramli yang resmi dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengganti Indroyono Soesilo.

Dengan kososngnya posisi di pucuk komisaris itu, maka dua bank tersebut bakal melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Misalnya BNI. "Dalam waktu 90 hari setelah terjadinya kekosongan Komisaris Utama, maka BNI akan menyelenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut," kata Tribuana Tunggadewi, Sekretaris Perusahaan BNI dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/8).


Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri juga mengonfirmasi kepergian Darmin dari pucuk jajaran komisaris Bank mandiri. "Karena terpilih jadi menteri, Darmin bakal keluar dari Bank Mandiri," tutur Rohan.

Rohan bilang, pihaknya akan menggelar RUPSLB setelah Darmin resmi mengundurkan diri dari jabatan Komut Mandiri. Adapun waktu pelaksanaan RUPSLB masih akan menunggu keputusan dari para pemegang saham.

Sekedar infromasi, Darmin masuk sebagai Komut Bank Mandiri melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang digelar awal Maret lalu. Sebelumnya, setelah tak lagi menjabat Gubernur BI, Darmin sempat menjadi Kepala lembaga riset milik Bank Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri