Jika mendengar kata robot, banyak orang membayangkan bahwa teknologi ini sedemikian rumit sehingga hanya orang tertentu yang bisa membuatnya. Namun, sebenarnya, saat ini pendapat itu terpatahkan. Apalagi, saat ini, semakin banyak lembaga kursus yang mengajarkan cara membuat robot. Mereka juga membuat modul yang memudahkan pelbagai kalangan, khususnya anak-anak, untuk memahami cara pembuatan robot
Nah, kali ini, KONTAN akan membahas tiga lembaga yang telah menawarkan peluang kemitraan kursus pembuatan robot. Mereka ialah Digikidz, Robota Robotics, dan Robota Education Center (REC). Dari ketiga lembaga ini, hanya bisnis Digikidz yang turun dari sisi jumlah gerai. Sementara, jumlah gerai Robota Robotics dan REC terus bertambah. Berikut ini ulasan soal perjalanan bisnis ketiga lembaga kursus pembuatan robot itu. Digikidz Digikidz merupakan pusat pelatihan pembuatan robot yang berpusat di Tangerang, Banten. Lembaga kursus ini sudah berdiri sejak tahun 2001. Namun, mereka baru menawarkan kemitraan pada tahun 2008. Ketika KONTAN mengulas kemitraan Digikidz pada November 2011, lembaga kursus ini memiliki 12 gerai di Jabodetabek dan Solo. Namun, setelah setahun berselang, kini Digikidz hanya tinggal memiliki 10 gerai. Agung Saputra, Business Manager Digikidz, mengatakan selama setahun belakangan, ada dua gerai Digikidz yang tutup. Salah satunya karena ada masalah internal di mitra. Sementara, satu gerai lagi harus dilebur dengan yang lainnya karena lokasinya berdekatan. Agung juga menjelaskan, pada tahun 2012, Digikidz memang tidak ekspansif untuk menambah jumlah gerai. Bahkan, lembaga kursus ini tidak melakukan promosi sama sekali di media. Tahun lalu, Digikidz tengah melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang dilakukan mitra. Meski begitu, Digikidz masih memiliki tiga paket kemitraan, yakni Robokidz, kursus komputer, dan paket kombo. Cuma harganya naik. Dulu, Digikidz membuka paket Robotkidz dengan biaya Rp 250 juta, kini biayanya naik menjadi Rp 300 juta. Sementara, biaya investasi paket kursus komputer sebesar Rp 400 juta, dari sebelumnya sebesar Rp 300 juta. Adapun paket kombo ditawarkan dengan nilai investasi Rp 600 juta. Digikidz tetap memungut biaya royalti 20% dari omzet. Perubahan juga terjadi pada biaya kursus. Digikidz yang menyediakan kursus untuk anak-anak mulai usia tiga tahun hingga 15 tahun mengenakan biaya Rp 300.000 hingga Rp 600.000 per bulan. Padahal, sebelumnya, biaya kursus berkisar Rp 250.000 hingga Rp 500.000 per bulan. Saat ini, Digikidz membuka kelas baru, yakni iPad Class. Agung mengatakan, di iPad Class ini, para peserta bisa memaksimalkan penggunaan produk keluaran Apple. Biaya untuk iPad Class ini berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 500.000. Tahun ini, Digikidz akan kembali fokus untuk menggaet calon mitra. Agung menargetkan, Digikidz bisa menambah lima mitra selama tahun Ular Air ini. “Kami tetap fokus di Jabodetabek karena pasarnya sudah siap untuk menerima perkembangan teknologi,” ujarnya. Namun Digikidz tetap terbuka pada mitra dari luar Jakarta. Robota Robotics Robota Robotics School merupakan tempat kursus belajar merakit robot bagi anak tingkat sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Lembaga kursus ini sudah ada sejak tahun 2006 di Surakarta, Jawa Tengah. Lembaga ini mulai menawarkan kemitraan sejak tahun 2008 silam. Saat KONTAN mengulas kemitraan ini pada Januari 2009, Robota Robotics telah memiliki 13 gerai. Tiga gerai diantaranya milik pusat, sedangkan sisanya milik mitra. "Perkembangannya masih bagus. Kini telah ada 25 gerai Robota Robotics," ujar Ananta Dwi Rajaya, pemilik Robota Robotics. Dari 25 gerai tersebut, dua di antaranya dimiliki pusat, selebihnya dimiliki mitra. Para mitra Robota Robotics menyebar mulai dari Jabodetabek, Yogyakarta, Solo, Aceh, Medan, Balikpapan, hingga Pekanbaru. Menurut Ananta, perkembangan Robota Robotics tak lepas dari pemasaran di media internet. Selain itu, usahanya mendapat rekomendasi dari mulut ke mulut karena keberhasilan mendidik anak dalam pembuatan robot. "Kami juga mengirimkan anak didik ke kompetisi robot internasional," ujar Ananta. Selain itu, Robota Robotics juga terus mengembangkan teknologi yang digunakan dalam pembuatan robot. Soal biaya kemitraan, Ananta mengaku ada sedikit perubahan pada franchise fee. Sebelumnya, franchise fee Robota Robotics sebesar Rp 60 juta. Saat ini, biaya tersebut menjadi Rp 70 juta. Dengan biaya itu, mitra akan mendapat fasilitas seperti starter kit, modul pengajaran, brosur, umbul-umbul, standar operasional, sistem administrasi, dan pelatihan karyawan. Namun, biaya tersebut masih di luar dekorasi dan mebel. "Saat ini, total investasi sebesar Rp 245 juta untuk satu gerai," ujar Ananta. Ia masih menetapkan royalty fee sebesar Rp 1 juta per bulan. Bagi para mitra yang menyerahkan pengelolaannya ke pusat, ada penambahan management fee sebesar 5% dari omzet. Menurut Ananta, prospek bisnis kursus ini masih sangat ciamik. "Kehidupan manusia di masa depan tidak terlepas dari teknologi robotika. Maka, potensi bisnis ini masih sangat bagus," tandas Ananta. Ia berencana untuk melebarkan sayap Robota Robotics School dengan membuka gerai di luar negeri. "Sedang penjajakan membuka gerai di Irlandia," ujarnya. Robotics Education Center (REC) KONTAN pernah mengulas Robotics Education Centre (REC) pada Maret 2012 lalu, Kala itu, lembaga yang didirikan pada tahun 2006 ini sudah memiliki 23 mitra. Hampir setahun berselang, di awal tahun 2013 ini, jumlah mitra REC bertambah menjadi 26 gerai. Mitra tersebar di Jakarta, Bekasi, Denpasar, Batam, Pekanbaru, dan Makassar. Yudi Mintoro Sumali, pemilik REC, mengatakan usahanya berkembang meskipun tidak sesuai dengan target. Tahun lalu, Yudi pernah menargetkan penambahan mitranya bisa mencapai 33. Nah, agar bisnisnya ini bisa terus berkembang, Yudi melakukan beberapa inovasi seperti rencana melebarkan usaha ini di mal sehingga bisa dilihat banyak orang. "Kami juga akan membuat permainan merakit robot di mal," ujarnya. Selain itu, Yudi juga fokus memperbaiki beberapa sistem bimbel REC agar bisa lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya. Maka, pada 2013 ini, Yudi menjanjikan akan memiliki beberapa sistem yang baru dalam menjalankan bisnis REC miliknya. Ia juga menaikkan biaya investasi bagi mitra. Jika sebelumnya, mematok biaya Rp 100 juta, di luar biaya sewa tempat dan renovasi gedung, kini Yudi menaikkan biaya di atas Rp 300 juta, sudah termasuk sewa tempat dua tahun dan renovasi ruangan.
Dengan biaya investasi sebesar itu, calon mitra akan mendapatkan merek REC selama lima tahun, sejumlah alat peraga robot, dan beberapa fasilitas pendukung lainnya. Selain itu, calon mitra juga akan mendapatkan pelatihan untuk tenaga pengajar dan Standard Operating Procedure (SOP). Yudi juga akan memungut royalty fee sebesar 15% dari omzet. Biaya kursus REC tidak naik setahun terakhir, yakni masih sebesar Rp 350.000 per siswa dalam sebulan. Dalam sebulan, para siswa bisa menjalani empat kali pertemuan belajar membuat robot dengan instruktur terlatih. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri