Kustinah ingin memperluas pasar di Jakarta dan merambah ritel modern (3)



Meski sudah menjadi perajin rempeyek dengan omzet terbesar di Desa Pelemadu, Kustinah masih ingin memperluas pangsa pasarnya. Bersama kelompok perajin dari desanya, Kustinah berniat memperluas pemasaran lewat jaringan ritel modern yang menjanjikan untung lebih besar.Satu hal yang disyukuri Kustinah, ia memiliki agen yang loyal. Ia bercerita, kebanyakan agen bila sudah besar akan mencari pasokan rempeyek dari banyak perajin. Salah satu kiat Kustinah untuk menjaga loyalitas itu adalah menyajikan rempeyek berkualitas dengan rasa yang berbeda dari rempeyek lainnya. Suatu kali, ia pernah mengirimkan rempeyek buatan tetangganya ke agen di Jakarta. Kustinah pun mendapat komplain dari agennya. Agen di Jakarta itu rupanya tahu, rempeyek itu bukan produksi Kustinah. “Katanya, kalau rempeyek Santoso, tidak gampang lembek dan tidak mengandung minyak,” ujar Kustinah. Padahal, ia mengaku menggunakan resep rempeyek yang sama. Karena itu, Kustinah hanya memasarkan rempeyek buatan tetangga di pasar tradisional. Selain itu, agennya di Temanggung dan Jakarta, tumbuh besar bersama Kustinah. Asal tahu saja, agennya di Temanggung adalah mantan kuli bangunan yang juga membangun rumah Kustinah paska gempa. Sedangkan agennya di Jakarta dulu adalah seorang pedagang lampu.Ke depan, Kustinah berencana mengembangkan pasar rempeyek di Jakarta. “Biarpun kota metropolitan, penduduk Jakarta suka rempeyek yang tradisional” ujar Kustinahnya. Selain itu, di Jakarta belum ada produsen rempeyek yang sama enaknya. Apalagi, produksi di ibukota lebih mahal. Kustinah juga akan merambah pasar ritel modern, seperti Mirota Kampus dan Gardena melalui kelompok perajin di desanya, “Berapun jumlah yang diminta, saya siap," ujarnya. Maklum, harga rempeyek di pasar modern yang mencapai Rp 9.000 per bungkus bisa mengimbangi kenaikan harga bahan baku kacang tanah. Rempeyek untuk pasar modern ini diberi nama Pelemadu.Dalam hal pemasaran ini, Kustinah mendapat dukungan dari Permodalan Nasional Madani (PNM). PNM juga membantu Kustinah yang hanya lulus SD membuat pembukuan sederhana. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi