Kuwait angkat harga minyak meski tipis



NEW YORK. Minyak menguat terkait spekulasi perjanjian pembekuan produksi minyak mentah mungkin tercapai tanpa partisipasi dari Iran. Minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 19 sen, atau 0,5 %, untuk menetap di US$ 35,89 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak ini menyentuh US$ 35,24, terendah sejak 4 Maret. Jumlah volume yang diperdagangkan adalah 19 % di bawah rata-rata 100-hari pada pukul 03:12 sore.

Sedangkan, minyak jenis Brent untuk pengiriman Juni naik 18 sen, atau 0,5 %, ke US$ 37,87 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Sebelumnya minyak Brent menyentuh level US$ 37,27, juga merupakan yang terendah sejak 4 Maret.


Gubernur OPEC Kuwait menuturkan negara penghasil minyak mungkin akan mencapai kata kesepakatan perihal pembatasan produksi minyak di level Januari meski tidak melibatkan Iran.

Sementara itu, dollar turun ke level terendah terhadap yen dalam lebih dari satu tahun terakhir, mendukung daya tarik komoditas dalam mata uang AS. Laporan pemerintah pada hari Rabu diproyeksikan akan menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah AS mengalami kenaikan.

Rebound minyak dari level terendah 12-tahun telah terhenti di tengah keraguan tentang prospek kesepakatan yang diusulkan untuk membekukan pasokan. Arab Saudi hanya akan membatasi produksi jika bergabung dengan produsen utama lainnya termasuk Iran, kata wakil putra mahkota kerajaan pekan lalu. Rusia dan semua anggota OPEC kecuali Libya akan menghadiri pertemuan di Doha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto