JAKARTA. Panitia Khusus Angket Bahan Bakar Minyak (BBM) memanggil Kwik Kian Gie untuk menjelaskan masalah subsidi BBM. Kwik mengungkapkan, dengan hitungannya yang menggunakan prinsip cash basis, pemerintah sebenarnya tidak perlu memberi subsidi BBM. Sebaliknya, pemerintah mendapat surplus sehingga tidak membebani anggaran negara dengan subsidi BBM. "Hitungannya mudah, cash basis menganut uang tunai keluar dan uang tunai masuk," kata Kwik usai rapat tertutup dengan Pansus Angket BBM, kemarin (10/9).Menurut data dan asumsi milik Kwik, biaya produksi satu liter BBM jenis premium hanya Rp 630 rupiah. Biaya ini sudah termasuk biaya produksi, pengolahan, dan pengangkutan (lifting, refining dan transporting). Bila sekarang harga jual tiap liter premium sebesar Rp 6.000, jadi pemerintah untung Rp 5.370 per liter. "Kenapa ngomong subsidi?," kata Kwik.Sayang Kwik belum memerinci asal usul hitungannya hingga menemukan biaya produksi Rp 630 per liter. Kwik hanya menyatakan prinsip cash basis-nya dengan menghitung jumlah impor dan produksi minyak impor.
Kwik Kian Gie: Biaya Produksi Premium Hanya Rp 630 per Liter
JAKARTA. Panitia Khusus Angket Bahan Bakar Minyak (BBM) memanggil Kwik Kian Gie untuk menjelaskan masalah subsidi BBM. Kwik mengungkapkan, dengan hitungannya yang menggunakan prinsip cash basis, pemerintah sebenarnya tidak perlu memberi subsidi BBM. Sebaliknya, pemerintah mendapat surplus sehingga tidak membebani anggaran negara dengan subsidi BBM. "Hitungannya mudah, cash basis menganut uang tunai keluar dan uang tunai masuk," kata Kwik usai rapat tertutup dengan Pansus Angket BBM, kemarin (10/9).Menurut data dan asumsi milik Kwik, biaya produksi satu liter BBM jenis premium hanya Rp 630 rupiah. Biaya ini sudah termasuk biaya produksi, pengolahan, dan pengangkutan (lifting, refining dan transporting). Bila sekarang harga jual tiap liter premium sebesar Rp 6.000, jadi pemerintah untung Rp 5.370 per liter. "Kenapa ngomong subsidi?," kata Kwik.Sayang Kwik belum memerinci asal usul hitungannya hingga menemukan biaya produksi Rp 630 per liter. Kwik hanya menyatakan prinsip cash basis-nya dengan menghitung jumlah impor dan produksi minyak impor.