JAKARTA. Setelah Fenomena El Nino terjadi pada tahun 2015 lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Fenomena La Nina akan terjadi pada bulan Juli, Agustus dan September 2016. La Nina akan menyebabkan bertambahnya curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berakibat banjir. Hal ini juga akan berdampak pada tanaman pertanian dimana intensitas serangan hama lebih tinggi dan rendemen padi akan rendah karena tingginya kadar air. Ketua Departemen Penataan Produksi Aliansi Petani Indonesia (API) Muhammad Rifai mengatakan, bila prediksi La Nina tepat terjadi mulai Juli, maka petani memiliki kesempatan yang lebih baik dalam meningkatkan produksi.
La Nina diprediksi muncul pada Juli-September 2016
JAKARTA. Setelah Fenomena El Nino terjadi pada tahun 2015 lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Fenomena La Nina akan terjadi pada bulan Juli, Agustus dan September 2016. La Nina akan menyebabkan bertambahnya curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berakibat banjir. Hal ini juga akan berdampak pada tanaman pertanian dimana intensitas serangan hama lebih tinggi dan rendemen padi akan rendah karena tingginya kadar air. Ketua Departemen Penataan Produksi Aliansi Petani Indonesia (API) Muhammad Rifai mengatakan, bila prediksi La Nina tepat terjadi mulai Juli, maka petani memiliki kesempatan yang lebih baik dalam meningkatkan produksi.