Laba Adhi Karya (ADHI) di kuartal I 2020 turun, meski pendapatan meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) merilis kinerja kuartal I 2020. Di periode tersebut ADHI mengantongi pendapatan Rp 3,07 triliun, naik 31,76% secara tahunan (yoy) dari kuartal I-2019 yang sebesar Rp 2,33 triliun.

Meski pendapatan naik, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk (laba bersih) ADHI justru turun 80,72% menjadi Rp 14,56 miliar di kuartal I 2020. Padahal laba bruto ADHI sebenarnya masih naik 30,09% yoy dari Rp 318,05 miliar menjadi Rp 413,76 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba bersih ADHI tersebut disebabkan turunnya pendapatan lainnya dan bagian laba ventura bersama. Selain itu, beban keuangan juga mengalami kenaikan 26,73% menjadi Rp 186,86 miliar.


Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) ajukan relaksasi pembayaran utang ke bank BUMN

Adapun, pendapatan lainnya turun 57,86% yoy dari Rp 20,41 miliar menjadi Rp 8,6 miliar di kuartal I 2020. Sedangkan bagian laba ventura bersama turun dari 69,35% yoy menjadi Rp 24,66 miliar.

Penurunan pada pendapatan lain-lain disebabkan adanya pembebanan biaya dibayar dimuka atas proyek yang telah selesai namun biayanya masih tercatat dalam akun tersebut.

Sementara penurunan laba ventura terjadi karena beberapa proyek kerjasama operasi (KSO) ADHI tidak menyumbang bagian laba. seperti proyek Stadion Manahan Surakarta, Jalur Kereta Api Solo Balapan - Bandara Adi Soemarmo dan Toll JORR II Ruas Kunciran-Serpong.

Total terdapat 13 proyek sudah tidak menyumbangkan laba, dan dua proyek yaitu PLTU Tanjung Selor dan proyek 6 ruas tol dalam kota DKI mencatatkan kerugian.

Sementara itu, pendapatan ADHI mengalami kenaikan didukung oleh pendapatan dari jasa konstruksi yang naik dari Rp 1,81 triliun di kuartal I 2019 menjadi Rp 2,48 triliun di kuartal I 2020. Pelanggan dengan pendapatan usaha melebihi 10% dari total pendapatan ADHI adalah Kementerian Perhubungan yaitu sebesar Rp 438,96 miliar dan PT Hutama Karya sebesar Rp 1,19 triliun.

Di sisi lain, utang ADHI pada kuartal I-2020 tercatat sebesar Rp 30,94 triliun. Terdiri dari utang jangka pendek sebesar Rp 25,68 triliun dan utang jangka panjang Rp 5,25 triliun. Sementara itu ekuitas tercatat sebesar Rp 5,64 triliun.

Sementara itu posisi kas dan setara kas pada akhir periode sebesar Rp 1,17 triliun, turun dari posisi awal Rp 3,25 triliun. Penurunan disebabkan oleh posisi kas operasional yang negatif Rp 1,15 triliun, pengeluaran investasi Rp 152,37 miliar dan pengeluaran untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp 773,54 miliar.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) ditunjuk untuk merenovasi RS Akademik UGM sebagai RS Darurat Covid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat