Laba Alam Sutera Realty (ASRI) turun 30% pada 2018 ​



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI, anggota indeks Kompas100 ini,) mencatatkan kinerja yang kurang menggembirakan di akhir 2018. Laba ASRI turun 30% year on year (yoy) menjadi Rp 970,09 miliar di akhir 2018.

Mengutip laporan keuangan ASRI yang dipublikasikan pada Senin (25/3), penurunan laba bersih ASRI disebabkan beban penjualan yang membengkak 48% yoy menuju Rp 138,81 miliar.

Beban umum dan administrasi juga meningkat 10% yoy menjadi Rp 327,22 miliar di akhir 2018. Selain itu, ASRI juga menderita rugi selisih kurs sebesar Rp 316,83 miliar atau naik 897% yoy.

Meskipun demikian, pendapatan ASRI masih naik tipis 1,3% yoy menjadi Rp 3,97 triliun. Kenaikan tersebut ditopang segmen real estat, yang meliputi penjualan tanah yang naik 4,4% yoy menjadi Rp 1,65 triliun.

Penjualan rumah dan ruko juga naik 3,1% yoy menjadi Rp 1,32 triliun. Begitupun dengan penjualan gedung perkantoran naik pesat 5.868% yoy menuju Rp 289,44 miliar di akhir 2018. Namun penjualan apartemen turun drastis 60% yoy menjadi Rp 268,31 miliar.

Selanjutnya, dari segmen jasa hospitality dan prasarana yang terdiri dari pengelolaan kota meningkat 22% yoy menjadi Rp 103,55 miliar. Selanjutnya lini bisnis rekreasi dan olahraga naik 6,3% yoy menjadi Rp 10,16 miliar.

Begitupun dengan lini bisnis lain-lain juga naik 36% yoy menjadi Rp 73,58 miliar. Namun dari bagian sewa dan fasilitas turun 8% yoy menjadi Rp 144,22 miliar.

Kemudian dari segmen pariwisata yang meliputi penjualan tiket naik 67% yoy menjadi Rp 67,05 miliar. Lini bisnis restoran juga naik 4% yoy menjadi Rp 16,03 miliar.

Bagian sewa juga naik 83% yoy menjadi Rp 17,02 miliar. Dan bagian lain-lain juga naik 98% yoy menjadi Rp 5,46 miliar. Lalu untuk segmen lain-lain naik 1,56 miliar atau naik 15% dari akhir 2017.

Total aset ASRI juga naik tipis 0,8% yoy menjadi Rp 20,89 triliun. Dengan kas dan setara kas sebesar Rp 459,01 miliar atau turun 36% dari akhir 2017. Liabilitas dan ekuitas ASRI masing-masing sebesar Rp 11,34 triliun dan Rp 9,55 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli