Laba Amar Bank terkoreksi 21,7%, terdampak pandemi corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) sepanjang semester I 2020 masih mampu mencatatkan pertumbuhan. Kendati masih dalam skala kecil, realisasi kredit perseroan tercatat mencapai Rp 1,94 triliun.

Realisasi itu meningkat dari periode setahun sebelumnya sebesar Rp 1,62 triliun atau tumbuh sekitar 19,75% secara year on year (yoy).

Pertumbuhan kredit tersebut juga ikut mendongkrak total aset perseroan yang kini telah mencapai Rp 3,11 triliun atau naik sekitar 13,9% secara tahunan. Begitu juga dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga yang tercatat mencapai Rp 1,74 triliun. Meningkat dari capaian periode semester I 2019 sebesar Rp 1,46 triliun atau naik 19,7% secara yoy.


Meski demikian, Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan bahwa perekonomian Indonesia dan global yang saat ini tengah menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19 mempengaruhi hampir semua sektor industri, tidak terkecuali industri perbankan.

Baca Juga: Laba Bank Amar tumbuh 146% pada kuartal I 2020

Tantangan tersebut turut mempengaruhi pencapaian laba bersih tahun berjalan perseroan yang terkoreksi 21,7% menjadi sebesar Rp 20,4 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terutama dikarenakan perlambatan bisnis dan peningkatan CKPN selama kuartal kedua 2020.

Di lain pihak, perseroan menjaga likuiditas yang solid, tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) 51,02%.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Amar Bank di hari yang sama pada 26 Agustus 2020, telah disetujui untuk pembagian dividen sebesar 50% dari laba tahun berjalan.

Sebesar Rp30,7 miliar akan dibagikan sebagai dividen tunai, yang akan dibayarkan pada tanggal 25 September 2020 kepada Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 September 2020.

Amar Bank terus berupaya beradaptasi dan mengantisipasi dampak pandemi untuk memastikan keberlanjutan bisnis. Berbagai langkah preventif dilakukan perseroan seiring dengan peningkatan risiko kredit sebagai dampak perlambatan di sektor ekonomi.

Di tengah pandemi, perseroan tetap fokus dalam membantu masyarakat dan mendukung sektor mikro di Indonesia dengan penyaluran kredit yang selektif serta berpatokan pada prinsip kehati-hatian melalui Tunaiku sehingga perseroan tetap bisa mempertahankan NIM atau marjin bunga bersih sebesar 18,49%.

Untuk tetap mendorong kinerja sekaligus memenuhi kebutuhan nasabah, perseroan pun telah meluncurkan inovasi produk terbaru bertajuk Senyumku. Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian bilang bahwa Senyumku merupakan aplikasi mobile-only intelligent banking dengan teknologi yang canggih.

"Dengan hadirnya inovasi mobile-only intelligent bank Senyumku, kami berharap produk baru ini dapat menjadi angin segar dan bersama Tunaiku dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis perseroan dan mempertahankan kinerja positif perseroan ke depan seiring dengan komitmen kami untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia," katanya dalam Video Conference di Jakarta, Rabu (26/8).

Baca Juga: Laba Bank Amar meningkat empat kali lipat di tahun 2019

Aplikasi ini memungkinkan nasabah untuk dengan mudah memantau keuangannya menggunakan smartphone, di mana saja, kapan saja, sekaligus memberikan keuntungan menarik bagi nasabah untuk menempatkan dananya di Senyumku.

Aplikasi ini didukung oleh teknologi kecerdasan buatan (AI) yang canggih untuk mengetahui serta mengevaluasi kesehatan keuangan, serta menawarkan cara mudah yang terpersonalisasi untuk mengelola keuangan nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto