JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan pertumbuhan kinerja pada kuartal III 2016. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, emiten properti ini mampu mencatatkan laba senilai Rp 432,89 miliar pada akhir September 2016. Angka tersebut tumbuh 17,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 368,12 miliar. Sementara, perolehan pendapatan hanya naik tipis dari Rp 3,92 triliun menjadi Rp 4,142 triliun. Pertumbuhan tersebut terjadi pada bisnis penjualan apartemen, rumah kantor dan perkantoran. Tengok saja, penjualan apartemen meningkat dari Rp 938,63 miliar menjadi Rp 1,11 triliun, kemudan penjualan rumah kantor tumbuh dari Rp 307,25 miliar menjadi Rp604,09 miliar, sedangkan penjualan perkantoran meningkat dari Rp 145,16 miliar menjadi Rp 505,97 miliar. Meski APLN berniat menjual hak milik atas satuan rumah susun (HMSRS) atas Pullman Jakarta Central Park dan saham PT Griya Pancaloka, anak usaha yang memiliki Sofitel Bali Nusa Dua kepada Strategic Property Investors Company Limited, tetapi hingga kini hal tersebut belum berpengaruh pada jumlah pendapatan berulang perusahaan. Pendapatan berulang dari sewa pusat perbelanjaan tak banyak berubah dibanding periode yang sama tahun lalu.
Laba APLN naik 17,6% di kuartal III
JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan pertumbuhan kinerja pada kuartal III 2016. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, emiten properti ini mampu mencatatkan laba senilai Rp 432,89 miliar pada akhir September 2016. Angka tersebut tumbuh 17,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 368,12 miliar. Sementara, perolehan pendapatan hanya naik tipis dari Rp 3,92 triliun menjadi Rp 4,142 triliun. Pertumbuhan tersebut terjadi pada bisnis penjualan apartemen, rumah kantor dan perkantoran. Tengok saja, penjualan apartemen meningkat dari Rp 938,63 miliar menjadi Rp 1,11 triliun, kemudan penjualan rumah kantor tumbuh dari Rp 307,25 miliar menjadi Rp604,09 miliar, sedangkan penjualan perkantoran meningkat dari Rp 145,16 miliar menjadi Rp 505,97 miliar. Meski APLN berniat menjual hak milik atas satuan rumah susun (HMSRS) atas Pullman Jakarta Central Park dan saham PT Griya Pancaloka, anak usaha yang memiliki Sofitel Bali Nusa Dua kepada Strategic Property Investors Company Limited, tetapi hingga kini hal tersebut belum berpengaruh pada jumlah pendapatan berulang perusahaan. Pendapatan berulang dari sewa pusat perbelanjaan tak banyak berubah dibanding periode yang sama tahun lalu.