JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencatat penurunan laba konsolidasi kuartal pertama 2013 sebesar 7% menjadi Rp 4,3 triliun. Bandingkan dengan perolehan laba tahun 2012 yang mencapai Rp 4,6 triliun. Hasil ini mendorong laba bersih per saham juga mengalami penurunan sebesar 7% menjadi Rp 106 per saham. Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan perseroan pada Rabu (24/4), penurunan laba Astra di kuartal I tahun ini dipengaruhi oleh menurunnya laba beberapa divisi anak usaha Astra, seperti otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi dan informasi. Sementara satu-satunya divisi yang mengalami penguatan yakni divisi jasa keuangan sebesar 23% menjadi Rp1 triliun."Dalam jangka pendek keuntungan Astra dipengaruhi oleh kenaikan biaya tenaga kerja, melemahnya harga komoditas, persaingan di industri otomotif serta dampak dari peraturan uang muka minimum pada pembiayaan otomotif syariah," kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto melalui keterangan tertulis kepada media pada Rabu (24/4).Sedangkan dari sisi pendapatan, kuartal pertama tahun 2013, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 46,7 triliun atau naik 1% dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 46,4 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba ASII kuartal I 2013 turun 7%
JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencatat penurunan laba konsolidasi kuartal pertama 2013 sebesar 7% menjadi Rp 4,3 triliun. Bandingkan dengan perolehan laba tahun 2012 yang mencapai Rp 4,6 triliun. Hasil ini mendorong laba bersih per saham juga mengalami penurunan sebesar 7% menjadi Rp 106 per saham. Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan perseroan pada Rabu (24/4), penurunan laba Astra di kuartal I tahun ini dipengaruhi oleh menurunnya laba beberapa divisi anak usaha Astra, seperti otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi dan informasi. Sementara satu-satunya divisi yang mengalami penguatan yakni divisi jasa keuangan sebesar 23% menjadi Rp1 triliun."Dalam jangka pendek keuntungan Astra dipengaruhi oleh kenaikan biaya tenaga kerja, melemahnya harga komoditas, persaingan di industri otomotif serta dampak dari peraturan uang muka minimum pada pembiayaan otomotif syariah," kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto melalui keterangan tertulis kepada media pada Rabu (24/4).Sedangkan dari sisi pendapatan, kuartal pertama tahun 2013, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 46,7 triliun atau naik 1% dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 46,4 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News