KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Meskipun pasar otomotif lesu, namun PT Astra International Tbk (
ASII) berhasil mencetak kinerja yang positif untuk periode sembilan bulan tahun ini. Hingga akhir September 2024, Astra melaporkan jumlah pendapatan bersih mencapai Rp 246,33 triliun. Jumlah tersebut meningkat 2,24% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp 240,9 triliun. Setelah dikurangi beban pokok pendapatan dan biaya-biaya lainnya, Astra menghasilkan laba bersih Rp 25,85 triliun. Nilai itu hanya meningkat tipis 0,63% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Menguat Tipis, Simak Proyeksi dan Rekomendasi Saham Untuk Jumat (1/11) Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus menyatakan walaupun laba dan pendapatan ASII hanya naik tipis, tetapi emiten ini masih menarik karena masih menghasilkan kinerja yang positif. Di tengah lesunya penjualan mobil akibat daya beli dan konsumsi yang juga mengalami pelemahan, ASII punya keunggulan dengan masuk ke berbagai lini bisnis. Adapun laba bersih ASII masih ditopang oleh sektor bisnis alat berat dan pertambangan sebesar Rp 9,57 triliun, segmen otomotif Rp 8,45 triliun, dan jasa keuangan berkontribusi Rp 6,23 triliun. Ketiga sektor tersebut mampu berkontribusi sebesar 94% dari laba ASII.
"Diversifikasi ini yang membuat saham ASII menjadi menarik meskipun penjualan kendaraan mobil mengalami penurunan," kata Nico kepada KONTAN, Kamis (31/10).
Baca Juga: Pasar Otomotif Lesu, Penjualan LCGC Ikut Terkoreksi Hingga Juli 2024 Analis Riset Mirae Asse Sekuritas, Christopher Rusli menyoroti kemampuan ASII dalam mempertahankan pangsa pasarnya di tengah tren penurunan mobil secara industri. Memang, Astra juga turut mengalami penurunan penjualan mobil. Pada September 2024 penjualan Astra turun 8,97%
year-on-year (yoy) dan 2,79% MoM menjadi 40.096 unit. Di segmen mobil murah ramah lingkungan (LLCG), penjualan Astra juga turun 15,9% YoY dan 12,65% MoM menjadi 10.222 unit. Tetapi Astra mampu mempertahankan pangsa pasar yang stabil.
Baca Juga: Multifinance Bisa Menggenjot Segmen Lain Saat Pasar Otomotif Lesu Secara kumulatif sepanjang Januari-September 2024, ASII mempertahankan pangsa pasarnya sebesar 57%, naik dari periode yang sama tahun lalu yaitu 56% dengan total penjualan mobil sebanyak 357.802 unit. "Toyota dan Lexus menjadi kontributor utama, dengan penjualan sebanyak 210.349 unit, diikuti oleh Daihatsu dengan 125.849 unit. Segmen LCGC Astra juga meningkat menjadi 75% pangsa pasar," jelas Christopher dalam riset (31/10). Miftahul Khaer, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan penjualan kendaraan bermotor khususnya roda 4 masih mengalami tekanan baik dari segi penjualan
wholesales alias pabrik ke dealer maupun penjualan penjualan secara ritel.
Editor: Noverius Laoli