JAKARTA. Laba kotor PT Asuransi Bintang Tbk menyusut hingga minus 47% pada Oktober 2014 ini menjadi hanya sebesar Rp 9,58 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, emiten asuransi kerugian tersebut masih membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 18,3 miliar. Penurunan laba lantaran pertumbuhan pendapatan preminya tipis, yakni 3,9% menjadi Rp 197 miliar. Sementara, bebannya meningkat. “Beban usaha meningkat, terutama beban pemasaran naik Rp 2,3 miliar, beban upah, gaji dan lainnya tumbuh sebesar Rp 6 miliar,” ujar Zafar D Ilham, Direktur Utama Asuransi Bintang, seperti dikutip dalam Keterbukaan Informasi, Selasa (16/12). Belum lagi, biaya administrasi dan umum mengalami peningkatan sejalan dengan kenaikan tarif listrik, telepon, bahan bakar minyak, dan sewa gedung. Selain itu, perseroan mengalami rugi dari selisih kurs sebesar Rp 264 juta.
Laba Asuransi Bintang menyusut hingga minus 47%
JAKARTA. Laba kotor PT Asuransi Bintang Tbk menyusut hingga minus 47% pada Oktober 2014 ini menjadi hanya sebesar Rp 9,58 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, emiten asuransi kerugian tersebut masih membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 18,3 miliar. Penurunan laba lantaran pertumbuhan pendapatan preminya tipis, yakni 3,9% menjadi Rp 197 miliar. Sementara, bebannya meningkat. “Beban usaha meningkat, terutama beban pemasaran naik Rp 2,3 miliar, beban upah, gaji dan lainnya tumbuh sebesar Rp 6 miliar,” ujar Zafar D Ilham, Direktur Utama Asuransi Bintang, seperti dikutip dalam Keterbukaan Informasi, Selasa (16/12). Belum lagi, biaya administrasi dan umum mengalami peningkatan sejalan dengan kenaikan tarif listrik, telepon, bahan bakar minyak, dan sewa gedung. Selain itu, perseroan mengalami rugi dari selisih kurs sebesar Rp 264 juta.