Laba asuransi umum naik 16% di paruh pertama



JAKARTA. Kinerja paruh pertama industri asuransi umum cukup menggembirakan. Dari segi bisnis premi yang tumbuh turut mengerek perolehan laba asuransi umum. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total laba komprehensif asuransi umum hingga Juni naik 16% menjadi Rp 2,9 triliun (yoy). Pertumbuhan laba disokong kenaikan premi bruto asuransi umum tumbuh 6% menjadi Rp 27,62 triliun (yoy).

Sayang, hasil investasi yang dicapai asuransi umum justru turun. Hingga Juni 2016 hasil investasi Rp 1,89 triliun turun 5,5% secara yoy. Penurunan hasil investasi terjadi imbas dari suku bunga deposito bank yang susut sejak awal tahun. Sebagaimana diketahui, deposito menjadi andalan asuransi umum menempatkan hasil investasi. Porsi deposito dari total investasi mencapai 39%.

Penurunan hasil investasi juga berpengaruh pada jumlah investasi perusahaan asuransi umum yang terpangkas 8,4% menjadi Rp 58,23 triliun. Ini berpengaruh pada asset asuransi umum yang turun 2,3% menjadi Rp 124,34 triliun.


Meski hasil investasi mengalami penurunan, industri asuransi umum optimis semester dua kondisi akan berbalik arah. Sekalipun bunga deposito terus layu namun penempatan investasi pada surat utang negara (SUN) dan reksadana bakal menutup.

Santosa, Chief Executive Officer Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) mengatakan, investasi pada fix income dan money market menjadi andalan Asuransi Astra untuk meraih cuan pada akhir tahun. "Semester dua lebih baik dari sisi perolehan premi dan investasi. Meskipun satu sektor lesu tapi sektor lain bisa menutupnya. Misalnya otomotif turun bisa ditutup dari kesehatan," papar Santosa.

Marten P Lalamentik, Direktur PT Asuransi Sinar Mas menambahkan, perolehan premi Asuransi Sinar Mas tahun ini bakal tertopang dari konsorsium asuransi. Ia merinci, Asuransi Sinar Mas bakal menjadi leader dari dua konsorsium asuransi. Salah satunya disebut Marten adalah konsorsium asuransi tenaga kerja asing. Disisi lain, Asuransi Sinar Mas juga diyakini bakal mereguk manisnya aliran dana dari tax amnesty khususnya yang berasal dari asuransi properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini