KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Laba bank-bank besar di Amerika Serikat (AS) pada kuartal IV 2023 diproyeksi akan lebih rendah dari kuartal-kuartal sebelumnya. Pemupukan pencadangan di tengah kenaikan rasio kredit bermasalah (NPL) serta kenaikan biaya dana menekan perolehan laba mereka. Melansir
Reuters, Rabu (10/1), Analis Goldman Sachs memprediksi pendapatan bunga bersih (NII) bank-bank besar tersebut di tiga bulan terakhir tahun lalu kemungkinan akan turun 10% secara tahunan. Sementara pendapatan trading diprediksi turun sebesar 15%. JPMorgan Chase, Bank of America, Citigroup dan Wells Fargo baru akan melaporkan hasil kinerja kuartal keempat dan setahun penuh pada hari Jumat (12/1).
Laba per saham (EPS) Bank of America diperkirakan turun 23% pada kuartal keempat dibandingkan tahun sebelumnya, sementara EPS di Citigroup dan Morgan Stanley masing-masing akan turun 25% dan 17%, menurut rata-rata perkiraan analis yang dikumpulkan oleh LSEG. EPS JPMorgan diperkirakan turun 3% dan Goldman Sachs turun 2%.
Baca Juga: Kredit Diproyeksi Tumbuh, OJK Yakin Laba Perbankan Bisa Tumbuh 10% Tahun Ini Sebaliknya, laba Wells Fargo diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari pengurangan biaya, termasuk beberapa biaya yang terkait dengan peraturan. Secara terpisah, investor Citigroup akan mencari tanda-tanda bahwa perombakan karyawan besar-besaran akan meningkatkan keuntungan. CEO baru Morgan Stanley, Ted Pick, akan memberikan pembaruan strategi, yang pertama sejak mengambil alih kepemimpinan pada awal tahun. Bank-bank terbesar juga diperkirakan akan membebankan biaya untuk mengisi kembali dana Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) setelah dana tersebut terkuras akibat kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank. “Saat ini terdapat banyak ketidakpastian makroekonomi dan sulit memprediksi arah pendapatan bunga bersih. Potensi penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini masih menghantui pasar,” kata analis Bank of America, Ebrahim Poonawala Tahun lalu merupakan tahun perolehan laba kuat bagi perbankan meskipun laba bersih kuartal keempat diperkirakan mengalami penurunan. Poonawala meprediksi laba bank-bank terbesar kemungkinan naik 5% secara tahunan, dibandingkan dengan penurunan 5% di bank-bank regional.
Baca Juga: Bank Dunia Ramal Prospek Pertumbuhan Ekonomi Global pada 2024 Makin Suram “Saya pikir tahun 2024 akan menjadi tahun transisi dan membuka jalan bagi dimulainya kembali pertumbuhan pinjaman yang lebih tinggi pada tahun 2025,” kata Jason Goldberg, analis di Barclays. Analis perbankan Goldman Richard Ramsden melihat bahwa penurunan NII pada kuartal keempat diprediksi dapat berlanjut hingga paruh pertama tahun ini karena bank memperketat standar pinjaman mereka sementara keuangan konsumen berpendapatan rendah semakin terbebani. Bank diperkirakan akan menghemat modal tahun ini dan tetap berhati-hati dalam membeli kembali saham mereka karena mereka bersiap menghadapi potensi peraturan yang lebih ketat yang dikenal sebagai permainan akhir Basel yang terbuka untuk komentar publik, kata para analis. Pemilihan presiden AS yang akan datang juga dapat mengubah arah peraturan.
Editor: Dina Hutauruk