Laba Bank Besar Masih Tumbuh Sepanjang 4 Bulan Pertama 2024, BCA Jadi Jawaranya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar yang tergabung dalam kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4 tetap memprediksi akan mencetak pertumbuhan laba tahun ini meskipun tantangan yang di hadapi cukup besar. 

Hanya saja, pertumbuhan diproyeksi hanya tumbuh tipis karena adanya kenaikan biaya dana di tengah era suku bunga tinggi dan peningkatan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) usai relaksasi restrukturisasi Covid-19 berakhir. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan, total target laba yang dilaporkan bank KBMI 4 ke OJK tahun ini hanya sebesar Rp 177,75 triliun. Angka tersebut hanya tumbuh 2,43% dari perolehan laba di tahun 2023.  “Sementara kredit ditargetkan sebesar Rp 3.984 triliun (tumbuh 7,4% dari 2023),” ungkap Dian dalam keterangannya, Jumat (14/6).


Menilik laporan bulanan per April 2024, kinerja KBMI 4 masih kompak tumbuh.  Pertumbuhan paling bagus ditorehkan oleh Bank Central Asia (BCA). Sepanjang empat bulan pertama tahun 2024, bank berkode saham BBCA ini membukukan laba bersih secara bank only Rp 17,21 triliun, tumbuh 11,62% secara tahunan.

Baca Juga: Laba Bank Besar di 2024 Diproyeksi Tumbuh Tipis, Kredit Dibidik Naik 7,4%

Pertumbuhan itu sejalan dengn kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 6,52% secara year on year (yoy) menjadi Rp 24,64 triliun dan pendapatan non bunga meningkat 6,77% menjadi 7,72 triliun. Biaya provisi bank ini juga hanya naik 2,8% menjadi Rp 1,39 triliun.

Selanjutnya, Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencetak laba bersih sebesar Rp 17,82 triliun, tumbuh 4,49% secara tahunan. Pertumbuhan laba bank ini terutama ditopang oleh pendapatan non bunga yang melesat 27,12% menjadi Rp 15,36 triliun. Sedang pendapatan bunga bersih tumbuh 5,56% menjadi Rp 37 triliun. 

Namun, beban kerugian penurunan nilai aset bank ini juga meningkat sebesar 36,4% yoy menjadi Rp 14 triliun. Hal ini membuat perolehan laba bank berkode saham BBRI hanya tumbuh tipis saat pendapatan tumbuh pesat.

Adapun Bank Mandiri (BMRI) mencetak laba sebesar Rp 14,66 triliun, hanya naik 2,74% secara tahunan. Pertumbuhan laba itu ditopang kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 4,97% secara tahunan menjadi Rp 24,07 triliun. Sedang pendapatan non bunga  turun 1,68% menjadi Rp 9 triliun. Biaya provisinya hanya naik 1,47% menjadi Rp 3,3 triliun. 

Baca Juga: Dukung Pembangunan Berkelanjutan, BRI Tawarkan KPR Green Financing

Sementara itu, Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membukukan pertumbuhan laba sebesar 1,58% yoy menjadi Rp 6,8 triliun. Penopangnya adalah pertumbuhan pendapatan non bunga  yang tumbuh 7,32% menjadi Rp 6,4 triliun dan penurunan beban provisi 18,9% menjadi Rp 2,2 triliun. Sedang pendapatan bunga bersihnya turun 9,6% menjadi Rp 12,2 triliun.

Dari sisi ekspansi kredit, Bank Mandiri tercatat paling jago. Kreditnya secara bank only tumbuh 21,54% secara tahunan per April 2024. Kemudian disusul BCA dengan pertumbuhan sebesar 16,5%, BNI meningkat 12,9% dan BBRI tumbuh 11,96%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk