KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona terbaru (Covid-19) bakal kian menekan kinerja perbankan besar tahun ini. Sebagian bank sebetulnya sudah memperkirakan bakal ada perlambatan tahun ini sebelum virus itu mencuat. Ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang jadi alasan mereka lebih konservatif pasang target. BCA Sekuritas sudah menurunkan proyeksi laba bank besar tahun ini. Perlambatan net profit tersebut kemungkinan besar bakal sudah mulai terjadi sejak kuartal pertama mengingat kredit sudah melambat sejak awal tahun dan restrukturisasi kredit juga meningkat akibat Covid-19. Baca Juga: Kuartal I-2020, OCBC NISP meraih laba Rp 791 miliar
Direktur Keuangan BCA, Vera Eva Lim mengatakan, sudah sejak awal tahun perseroan memasang target kinerja secara konservatif dengan ketidakpastian situasi ekonomi. Covid-19 akan semakin menambah tantangan bank. Hanya saja, dia tidak bersedia memberikan bocoran terkait kinerja perseroan di kuartal I. "BCA akan menyampaikan detail pencapaian perseroan kuartal pertama kepada publik sesuai jadwal yang akan diinformasikan kemudian," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (28/4). Pada Februari 2020, laba bersih BCA sudah tergerus 14,5 secara year on year (YoY) menjadi Rp 1,42 triliun. Ini jadi perolehan laba bulan terendah yang ditorehkan bank swasta terbesar tanah air ini sejak Februari 2018. Namun, lantaran net profit perseroan di Januari masih tumbuh tinggi maka secara total laba bersih di dua bulan pertama masih tumbuh 13,7% jadi Rp 4,33 triliun.