JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) membukan laba Rp 326 miliar di kuartal I yang berakhir 31 Maret lalu. Nilai ini turun 12,36% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Bien Subiantoro, Direktur Utama Bank BJB menilai awal 2014 menjadi momen kurang baik bagi dunia perbankan. "Meski di tengah tekanan makroekonomi seperti kenaikan harga bahan bakar minyak, upah buruh hingga nilai tukar yang berfluktuasi, Bank BJB berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 326 miliar," ujar Bien di Jakarta, Rabu (30/4). Masyarakat yang mempercayakan dananya di bank ini pun tercatat makin banyak. Bank BJB mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) Rp 57,93 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, tumbuh 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 45,24 triliun.
Laba Bank BJB kuartal I turun 12%
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) membukan laba Rp 326 miliar di kuartal I yang berakhir 31 Maret lalu. Nilai ini turun 12,36% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Bien Subiantoro, Direktur Utama Bank BJB menilai awal 2014 menjadi momen kurang baik bagi dunia perbankan. "Meski di tengah tekanan makroekonomi seperti kenaikan harga bahan bakar minyak, upah buruh hingga nilai tukar yang berfluktuasi, Bank BJB berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 326 miliar," ujar Bien di Jakarta, Rabu (30/4). Masyarakat yang mempercayakan dananya di bank ini pun tercatat makin banyak. Bank BJB mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) Rp 57,93 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, tumbuh 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 45,24 triliun.