KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank BUMN mencatat realisasi laba bersih sepanjang 2017 sebesar Rp 65,7 triliun atau naik 22,83% secara tahunan atau year on year (yoy). Laba bersih terbesar masih dicatat BRI dengan Rp 28,4 triliun kemudian Bank Mandiri Rp 20,6 triliun, BNI Rp 13,6 triliun dan BTN Rp 3 triliun. Kinerja ini didukung oleh laba operasional sebesar Rp 262,7 triliun. Pertumbuhan laba operasional ini sebesar 13,9% yoy. Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengakui kenaikan laba tahun ini lebih disebabkan karena langkah efisiensi yang dilakukan bank. "Selain meningkatkan bottom line kami juga meningkatkan efisiensi," kata Herry kepada kontan.co.id, Rabu (31/1). Efisiensi ini juga didorong implementasi gerbang pembayaran nasional (GPN). Karena dengan GPN ada penghematan sebesar Rp 1 triliun. Suprajarto, Direktur Utama BRI bilang dengan kenaikan laba tahun ini bank siap jika rasio dividen mengalami kenaikan. "Tidak masalah karena rasio permodalan kami masih cukup," kata Suprajarto, Rabu (31/1). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba bank BUMN 2017 melesat 22% jadi Rp 65 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank BUMN mencatat realisasi laba bersih sepanjang 2017 sebesar Rp 65,7 triliun atau naik 22,83% secara tahunan atau year on year (yoy). Laba bersih terbesar masih dicatat BRI dengan Rp 28,4 triliun kemudian Bank Mandiri Rp 20,6 triliun, BNI Rp 13,6 triliun dan BTN Rp 3 triliun. Kinerja ini didukung oleh laba operasional sebesar Rp 262,7 triliun. Pertumbuhan laba operasional ini sebesar 13,9% yoy. Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengakui kenaikan laba tahun ini lebih disebabkan karena langkah efisiensi yang dilakukan bank. "Selain meningkatkan bottom line kami juga meningkatkan efisiensi," kata Herry kepada kontan.co.id, Rabu (31/1). Efisiensi ini juga didorong implementasi gerbang pembayaran nasional (GPN). Karena dengan GPN ada penghematan sebesar Rp 1 triliun. Suprajarto, Direktur Utama BRI bilang dengan kenaikan laba tahun ini bank siap jika rasio dividen mengalami kenaikan. "Tidak masalah karena rasio permodalan kami masih cukup," kata Suprajarto, Rabu (31/1). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
