KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021. Perseroan meraup laba setelah pajak secara konsolidasi sebesar Rp 1,6 triliun atau tumbuh sebesar 56% year on year (YoY). Pertumbuhan yang sehat juga dicatatkan pada kredit enterprises banking yang terdiri dari segmen korporasi, komersial dan institusi keuangan sebesar 6,2% YoY jadi Rp 58,2 triliun. "Pertumbuhan tersebut didukung oleh kolaborasi yang berkesinambungan dengan MUFG dan fokus pada perusahaan bluecip dan BUMN," kata Muljono Tjandra Direktur Keuangan Bank Danamon dalam paparan kinerja 2021, Rabu (16/2).
Pembaiyaan baru Adira Finance sepanjang 2021 menunjukkan pertumbuhan yang sehat yakni mencapai sebesar 47% YoY. Baca Juga: Bank Amar Tetapkan Harga Pelaksanaan Rights Issue Rp 173 per Saham Pertumbuhan kinerja juga tak lepas dari pertumbuhan dana murah (CASA) sebesar 11% ke Rp 72,9 triliun. Rasio CASA bank ini aik 6,8% menjadi 59,1%. Danamon juga menunjukkan perbaikan pengelolaan biaya operasional dengan disiplin yang tinggi dibarengi dengan investasi di area digital, marketing dan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga cost to income ratio (CIR ) tercatat 50% pada 2021. Adapun pada tahun 2022, Bank Danamon akan menargetkan pertumbuhan kredit sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Muljono mengatakan, strategi penyaluran kredit akan dilakukan pada empat mesin pertumbuhan yang ada saat ini yakni enterprise banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi dan Perbankan Komersial, serta Institusi Keuangan. Lalu melalui anak perusahaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance), sektor UMKM, dan konsumer. Dalam mengejar pertumbuhan dari sisi enterprise banking, perseroan akan fokus pada kolaborasi dengan MUFG dan membidik perusahaan bluechip dan juga BUMN.