JAKARTA. PT Bank Danamon Tbk mencatatkan laba bersih senilai Rp 2,39 triliun pada tahun lalu. Angka tersebut turun 8% year on year (yoy). Meski keuntungan turun, namun penurunannya lebih rendah dibandingkan dengan penurunan laba bersih 2014 yang mencapai 36%.

Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan, penurunan laba disebabkan karena laba bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) turun sebesar 13% menjadi Rp 3,51 triliun. Pada 2015, CKPN bank yang mayoritas sahamnya dimiliki Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd ini meningkat 30% yoy.

Namun, penurunan laba setelah CKPN ini diimbangi dengan penurunan beban operasional sebesar 8% menjadi Rp 9,03 triliun. Sementara, penghapusbukuan alias write off pada tahun lalu, meningkat sebesar 20%. Kontribusi hapus buku kredit terbesar di sektor alat berat, tambang dan mikro.

“Pada 2016, kami memperkirakan pertumbuhan kredit naik 10%, dan untuk laba akan ditingkatkan pada tahun ini dengan tetap menjaga CKPN,” ujar Vera, Kamis, (3/3). Optimisme itu seiring membaiknya asumsi pertumbuhan ekonomo di atas 5%. Selain itu, Gaikindo juga memperkirakan pada 2016, industri otomotif secara keseluruhan akan pulih.

Selain itu, kata Vera, secara umum, tahun ini kinerja perusahaan akan mulai membaik disokong dari beberapa segmen seperti UKM, ritel, trade finance, komersial dan syariah. Bank Danamon juga akan meningkatkan bisnis cross sell dan bagaimana meningkatkan kemampuan front liner produk nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini