JAKARTA. Kinerja bank pembangunan daerah (BPD) di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini terbilang meyakinkan. Dua BPD terbesar, yakni Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) serta Bank DKI, sukses membukukan kenaikan laba di atas 30% atau melampaui rata-rata pertumbuhan laba industri. Laba Bank DKI misalnya, tumbuh 33,44% menjadi Rp 211,56 miliar. Sementara aset mencapai Rp 24,54 triliun atau meningkat 12,13%. Kenaikan aset dan laba sejalan dengan peningkatan kredit dan dana pihak ketiga, masing-masing 12,85% dan 16,28%. "Kredit kami menembus Rp 15,09 triliun," kata Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, dalam siaran pers, Selasa (30/4). Perolehan laba juga tertopang oleh perbaikan kualitas kredit yang berimbas pada menurunnya biaya pencadangan. Rasio kredit bermasalah (NPL) Bank DKI berada pada posisi 2,3%, menyusut dari periode yang sama tahun sebelumnya 3,17%. Adapun rasio intermediasi (LDR) meningkat dari 65,53% per Maret 2012 menjadi 75,65%.
Laba Bank DKI & BJB tumbuh di atas 30%
JAKARTA. Kinerja bank pembangunan daerah (BPD) di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini terbilang meyakinkan. Dua BPD terbesar, yakni Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) serta Bank DKI, sukses membukukan kenaikan laba di atas 30% atau melampaui rata-rata pertumbuhan laba industri. Laba Bank DKI misalnya, tumbuh 33,44% menjadi Rp 211,56 miliar. Sementara aset mencapai Rp 24,54 triliun atau meningkat 12,13%. Kenaikan aset dan laba sejalan dengan peningkatan kredit dan dana pihak ketiga, masing-masing 12,85% dan 16,28%. "Kredit kami menembus Rp 15,09 triliun," kata Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, dalam siaran pers, Selasa (30/4). Perolehan laba juga tertopang oleh perbaikan kualitas kredit yang berimbas pada menurunnya biaya pencadangan. Rasio kredit bermasalah (NPL) Bank DKI berada pada posisi 2,3%, menyusut dari periode yang sama tahun sebelumnya 3,17%. Adapun rasio intermediasi (LDR) meningkat dari 65,53% per Maret 2012 menjadi 75,65%.