Laba Bank DKI tumbuh 40,8% pada semester I-2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank DKI mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif, dengan pertumbuhan laba sebesar 40,8% year on year (yoy), dari Rp 279 miliar per Juni 2020 menjadi Rp 394 miliar per Juni 2021. Pertumbuhan Laba ini didorong dari peningkatan kredit dan perbaikan struktur Dana Pihak Ketiga (DPK).

Plt. Direktur Utama Bank DKI, Romy Wijayanto menjelaskan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI tumbuh sebesar 26,9% dari periode Juni 2020 sebesar Rp 35,4 triliun menjadi sebesar Rp 44,9 triliun per Juni 2021. Pertumbuhan DPK didorong dari pertumbuhan dana murah seperti giro dan tabungan. Giro tumbuh sebesar 59,8% menjadi Rp 11,1 triliun per Juni 2021, dari sebelumnya Rp 6,9 triliun, dan tabungan tumbuh 10,9% menjadi Rp9,7 triliun per Juni 2021 dari sebelumnya Rp 8,7 triliun per Juni 2020.  

Dengan pertumbuhan tersebut, rasio dana murah atau current account saving account (CASA) juga terdongkrak, dari sebelumnya 44,2% menjadi 46,2% per Juni 2021.  Bank DKI terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan dana murah, khususnya dengan pemanfaatan nasabah melalui mobile banking Bank DKI JakOne Mobile di saat pandemi.  Sehingga dapat mendorong pertumbuhan CASA menjadi lebih baik. Adapun aset Bank DKI juga meningkat sebesar 19,4% menjadi Rp56,7 triliun per Juni 2021 dari sebelumnya Rp47,5 triliun per Juni 2020.


Baca Juga: Pendaftaran malam ini ditutup, ini jumlah terbaru pelamar CPNS dan PPPK 2021

Rasio profitabilitas atas pertumbuhan laba ini, seiring dengan peningkatan pendapatan bunga bersih (NII) naik sebesar 27,0% serta fee-based income meningkat 26,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Bank DKI juga berhasil menumbuhkan porsi penyaluran kredit menjadi Rp 36,1 triliun atau meningkat 12,8% dibandingkan dengan periode Juni 2020 sebesar Rp 31,9 triliun.

“Tantangan utama bagi perbankan saat ini adalah penyaluran kredit kepada sektor riil,” kata Romy dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Jumat (30/7). 

Bank DKI turut berperan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui penyaluran kredit kepada sektor riil, sehingga bisa lebih berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di DKI Jakarta. Per Juni 2021, Bank DKI telah menyalurkan dana PEN sebesar Rp4,4 triliun, mencapai rasio leverage sebesar 2,1 kali dari dana PEN yang diberikan pemerintah pusat.

Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga didukung dengan perbaikan kualitas aset Bank DKI yang ditandai dengan penurunan rasio nonperforming loan (NPL), tercatat 3,03% pada periode Juni 2021 atau mengalami perbaikan dibanding periode Juni 2020 sebesar 3,54%.  “Sejumlah upaya perbaikan rasio kredit bermasalah yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang baik,” imbuh Romy. 

Meski demikian, Bank DKI tetap mewaspadai berbagai dampak yang akan terjadi imbas dari pemberlakuan PPKM kepada dunia usaha. 

Selanjutnya: Ombudsman kritisi investasi BP Jamsostek, mulai dari saham hingga deposito

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi