KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank IBK Indonesia Tbk mencatat laba sebesar Rp 105,7 miliar pada semester-I 2025. 

Capaian ini menyusut secara tahunan. Lebih rendah 6,88% secara year on year (yoy) atau sebesar Rp 7,7 miliar jika dibandingkan dengan semester-I tahun 2024 sebesar Rp 113,4 Miliar.

Corporate Secretary & Legal Division Head IBK Bank Sri Suhartin menyampaikan bahwa hal ini disebabkan sebagai akibat dari strategi yang diambil oleh Bank IBK Indonesia guna mengantisipasi ketidakpastian situasi baik nasional dan global yang terjadi saat ini.

Lewat Prolanis, Penderita Diabetes Temukan Dukungan dan Motivasi Sehat

"Sehingga IBK Indonesia meningkatkan kecukupan cadangan kerugian penurunan nilai untuk memenuhi prinsip kehati-hatian bank," kata Sri kepada Kontan, Senin (4/8).

Baca Juga: Sektor UMKM Hadapi Banyak Tantangan, Kredit Macet Kian Bengkak

Sri menjelaskan di mana semester-I tahun 2024 bank mengalami pemulihan (reversal) sebesar Rp 9,4 miliar dan di semester-I tahun 2025 beban CKPN bank sebesar Rp 9,9 miliar.

Lebih lanjut untuk menghadapi tantangan kedepannya, Sri menjelaskan jika Bank IBK Indonesia memiliki strategi menjaga tingkat suku bunga kredit stabil dan berhati hati dalam penyaluran kredit.

Sedangkan dari sisi funding dengan meluncurkan produk-produk berbiaya rendah antara lain melalui tabungan payroll, tabungan IBK kidz, tabungan premium, penambahan partner dalam pemasaran produk bancassurance dan melalui produk IBK triple three dengan tujuan pertumbuhan funding untuk foreign currency.

Untuk diketahui dicatatkan pendapatan bunga sebesar Rp 684,3 miliar dengan beban bunga Rp 391,1 miliar. Sehingga dihasilkan pendapatan bunga bersih per semester-I 2025 sebesar Rp 293,2 miliar

Sehingga meski laba turun, pendapatan bunga bersih Bank IBK Indonesia meningkat 6% dibandingkan pendapatan bunga bersih di semester I-2024 yang sebesar Rp 276,6 miliar. 

Baca Juga: Pengertian Payment ID, Jenis Transaksi yang Bisa Dipantau, dan Tanggapan Bank

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News