Laba Bank Ina turun 44,35%



JAKARTA. Bank Ina Perdana menelan pil pahit di semester pertama 2015. Laba bersih bank ini turun 44,35% dari Rp 7,44 miliar menjadi Rp 4,14 miliar. Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina menyampaikan, kinerja Bank Ina melempem karena dipicu lambannya penyaluran kredit, khususnya selama periode Januari hingga Mei. "Sehingga, penghimpunan dana yang memang longgar di pasar banyak idle dan menyebabkan Bank Ina terbebani negative interest (perbedaan bunga simpanan dan bunga Fasbi)," kata Edy kepada KONTAN, Selasa (28/7). Edy merinci, kredit Bank Ina per Juni mencapai Rp 1,34 triliun atau naik 9,3% saja. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh hingga 25%. Meski begitu, Edy mengaku pihaknya masih bisa menjaga kualitas kredit. "Non performing loan (NPL) gross kami per Juni tetap rendah di level 0,47%," tambahnya. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan bunga bersih Bank Ina turun tipis 2,68% dari Rp 35,34 miliar menjadi Rp 34,39 miliar. Penurunan pendapatan bunga bersih sejalan dengan pendapatan bunga yang naik 26,62% sementara beban bunga naik 48,18%.

Di sisi lain, modal inti Bank Ina mengalami kenaikan 3,7%. Per Juni, modal inti bank dengan sandi saham BINA menjadi Rp 290,93 miliar dari posisi yang sama tahun lalu Rp 280,49 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Havid Vebri