Laba Bank Jateng tumbuh, laba Bank Sumut turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih mencatatkan pertumbuhan laba. Tengok saja data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2018 laba bersih BPD mencapai Rp 5,46 triliun. Nilai ini tumbuh tipis 3,4% secara tahunan atau year on year (yoy) dari posisi Mei 2017 sebesar Rp 5,28 triliun.

Ambil contoh PT Bank Pembangun Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mencatatkan laba bersih Rp 723,56 miliar per Juni 2018, naik 12,29% dari Juni 2017 yang berjumlah Rp 644,34 miliar. Laba ditopang kenaikan pendapatan operasional.

Misal, pendapatan non bunga tumbuh 20,54% dari posisi Juni 2017 Rp 256,34 miliar menjadi Rp 309,01 miliar di Juni 2018. "Laba kami di semester I 2018 juga bersumber dari pendapatan bunga. Adapun target laba Bank Jateng di tahun 2018 adalah Rp 1,725 triliun, dengan proporsi terbesar dari pendapatan kredit dan pembiayaan," ujar Direktur Bisnis Ritel & Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya kepada Kontan.co.id pada Rabu (15/8).


Hanawijaya bilang, kredit konvensional dan unit usaha syariah tumbuh 12,59% menjadi Rp 44,07 triliun hingga akhir Juni 2018. Hingga akhir tahun, manajemen Bank Jateng menargetkan dapat menyalurkan kredit hingga Rp 48,83 triliun.

Sedangkan total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Jateng tumbuh 2,59% yoy menjadi Rp 52,11 triliun. Menurut Hanawijaya, target DPK hingga akhir tahun sebesar Rp 54 triliun.

Sementara, laba PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara malah menurun 23,21% yoy. Per Juni 2018 laba Bank Sumut turun menjadi Rp 242,66 miliar dari posisi Juni 2017 sebesar Rp 316,03 miliar.

"Penurunan laba karena beban operasional termasuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Untuk memperbaiki kinerja, strateginya adalah pertumbuhan bisnis, efisiensi, dan penyelesaian NPL atau koreksi CKPN," ujar Edie Rizliyanto, Direktur Utama Bank Sumut kepada Kontan.co.id pada Rabu (15/8).

Oleh sebab itu, Bank Sumut merevisi rencana bisnis bank (RBB). Kini, BPD ini menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp 22 triliun atau tumbuh 7% yoy. Padahal target awal pertumbuhan kredit sebesar 10%. Sedangkan target DPK, Bank Sumut akan menyesuaikan dengan kondisi bisnis bank.

Untuk target laba bersih. Bank Sumut merevisi menjadi Rp 635 miliar. Adapun target laba bersih sebelum direvisi senilai Rp 659 miliar. Guna mencapai target tersebut, menurut Edie, pihaknya akan menekan beban biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Bila BOPO per Juni 2018 di posisi 82,6%, target BOPO Bank Sumut di akhir tahun sebesar 79%.

Hingga semester I 2018, pertumbuhan kredit Bank Sumut tercatat hanya 4,31% menjadi Rp 18,36 triliun. Adapun rasio NPL, Edie menyatakan, sekitar 5%, sedangkan target akhir tahun di bawah 4%.

Adapun penghimpunan DPK hanya tumbuh 0,57% yoy menjadi Rp 26,18 triliun dari senilai Rp 26,03 triliun pada Juni 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat