Laba Bank Jateng Turun 12% pada Periode September 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mencatat laba bersih turun 12% secara tahunan (YoY) pada periode September 2024. 

Mengutip laporan keuangan publikasi Selasa (29/10), Bank Jateng membukukan laba bersih Rp 1,03 triliun selama periode Januari hingga September 2024.  Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun lalu, laba Bank Jateng senilai Rp 1,17 triliun.

Penurunan laba Bank Jateng salah satunya dipengaruhi oleh beban pencadangan yang dicatatkan senilai Rp 471,26 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan sekitar 74,09% YoY dari sebelumnya senilai Rp 270,69 triliun.


Baca Juga: Fokus Tuntaskan KUB, Aset Bank Jangkar Makin Mengembang

Hal tersebut sejalan dengan adanya pemburukan kualitas kredit yang dimiliki Bank Jateng. NPL Gross Bank Jateng pada periode September 2024 ada di level 3,92%, naik dari periode sama tahun lalu yang ada di level 2,94%

Untungnya, pendapatan bunga bersih dari Bank Jateng masih mampu menopang kinerja laba. Ada kenaikan dari periode September 2023 yang senilai Rp 3,46 triliun menjadi Rp 3,51 triliun pada periode September 2024.

Namun, rasio Net Interest Margin (NIM) yang dicatatkan oleh Bank Jateng masih terpantau turun tipis. Per September 2024, NIM Bank Jateng ada di level 5,55% dari periode sama tahun lalu yang ada di level 5,65%.

Baca Juga: Jelang Batas Akhir, Industri BPD Segera Finalisasi Pembentukan KUB

Untuk kredit, Bank Jateng telah menyalurkan kredit pada periode September 2024 tercatat sebesar Rp 62,41 triliun. Ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode akhir tahun lalu senilai Rp 61,55 triliun.

Alhasil, total aset yang dimiliki Bank Jateng tercatat juga mengalami kenaikan jadi Rp 90,1 triliun. Pada periode akhir tahun 2023, total aset Bank Jateng masih senilai Rp 88,45 triliun.

Selanjutnya: Apakah Katarak Kucing Bisa Sembuh? Simak Penjelasan dan Pengobatannya

Menarik Dibaca: Apakah Katarak Kucing Bisa Sembuh? Simak Penjelasan dan Pengobatannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi