JAKARTA. Tahun 2012 merupakan tahun yang kurang baik bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM). Sebab, Bank Jatim membukukan penurunan laba sebesar 15,7% dari Rp 860,2 miliar pada 2011 menjadi Rp 724,6 miliar tahun kemarin. “Penurunan laba akibat adanya penurunan kualitas aktiva produktif berbentuk kredit,” sebut Sekertaris Korporasi Bank Jatim Revi Adiana Silawati kepada KONTAN, Senin, (11/3). Tahun kemarin, terjadi pembobolan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di cabang H. Mohammad, Surabaya. Namun hal ini sudah dibawa ke kepolisian. Rasio Kredit Macet atau Non Performing Loan (NPL) pun tercatat naik. NPL gross naik dari 0,97% ke 2,97%. Lalu NPL net juga naik dari 0,55% menjadi 1,86%. “Tahun ini NPL akan kita jaga sekitar 1,5%,” sebutnya. Meski ada pembobolan dana KUR, kredit yang disalurkan tetap mengalami peningkatan. Pembiayaan naik 14,4% dari Rp 15,9 triliun di 2011 menjadi Rp 18,2 triliun. Meski demikian, Dana Pihak Ketiga (DPK) bertumbuh 11,1% dari Rp 19,7 triliun menjadi Rp 21,9 triliun. Demikian pula halnya dengan giro dan tabungan yang tercatat naik masing-masing 18,5% dan 15,7%. Giro bertumbuh dari Rp 8,1 triliun jadi Rp 9,6 triliun. Lalu tabungan naik dari Rp 7 triliun ke posisi Rp 8,1 triliun. Namun, deposito tercatat menurun 8,6% dari Rp 4,6 triliun jadi Rp 4,2 triliun. Revi mengatakan, laba Bank Jatim sudah membaik sejak Januari tahun ini. “Sesuai anggaran,” ucapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba Bank Jatim turun 15,7% pada tahun lalu
JAKARTA. Tahun 2012 merupakan tahun yang kurang baik bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM). Sebab, Bank Jatim membukukan penurunan laba sebesar 15,7% dari Rp 860,2 miliar pada 2011 menjadi Rp 724,6 miliar tahun kemarin. “Penurunan laba akibat adanya penurunan kualitas aktiva produktif berbentuk kredit,” sebut Sekertaris Korporasi Bank Jatim Revi Adiana Silawati kepada KONTAN, Senin, (11/3). Tahun kemarin, terjadi pembobolan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di cabang H. Mohammad, Surabaya. Namun hal ini sudah dibawa ke kepolisian. Rasio Kredit Macet atau Non Performing Loan (NPL) pun tercatat naik. NPL gross naik dari 0,97% ke 2,97%. Lalu NPL net juga naik dari 0,55% menjadi 1,86%. “Tahun ini NPL akan kita jaga sekitar 1,5%,” sebutnya. Meski ada pembobolan dana KUR, kredit yang disalurkan tetap mengalami peningkatan. Pembiayaan naik 14,4% dari Rp 15,9 triliun di 2011 menjadi Rp 18,2 triliun. Meski demikian, Dana Pihak Ketiga (DPK) bertumbuh 11,1% dari Rp 19,7 triliun menjadi Rp 21,9 triliun. Demikian pula halnya dengan giro dan tabungan yang tercatat naik masing-masing 18,5% dan 15,7%. Giro bertumbuh dari Rp 8,1 triliun jadi Rp 9,6 triliun. Lalu tabungan naik dari Rp 7 triliun ke posisi Rp 8,1 triliun. Namun, deposito tercatat menurun 8,6% dari Rp 4,6 triliun jadi Rp 4,2 triliun. Revi mengatakan, laba Bank Jatim sudah membaik sejak Januari tahun ini. “Sesuai anggaran,” ucapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News