Laba Bank Mandiri anjlok 32%



JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mencatat laba Rp 13,8 triliun di akhir tahun 2016. Perolehan laba tersebut, anjlok 32,1% dibanding pencapaian tahun 2015. 

Bank Mandiri menyebut, bank memperbesar dana pencadangan sebesar Rp 24,6 triliun sehingga laba bank tergerus.

Jika dihitung sebelum pencadangan, bank BUMN berlogo pita emas ini mencatat pertumbuhan laba 12,7% menjadi Rp 43,3 triliun.


Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wijoatmodjo mengatakan, alokasi pencadangan tersebut digunakan untuk menekan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tahun 2016. Nilainya lebih besar ketimbang pencadangan yang habis di tahun 2015.

"Untuk mengantisipasi, kami mengalokasikan pencadangan menjadi Rp 24,6 triliun pada akhir tahun lalu, dari Rp 12 triliun di tahun 2015. Itu sebabnya laba bersih kita menurun," ujar Kartika dalam paparan kinerja Kuartal IV Bank Mandiri, Selasa (14/2).

Penyaluran kredit dua digit

Rasio pencadangan kredit Bank Mandiri sejalan dengan pertumbuhan kredit. Sepanjang 2016, Bank Mandiri menyalurkan kredit 662 triliun, tumbuh 11,2% year on year, dan lebih tinggi ketimbang rata-rata pertumbuhan kredit nasional 7,9%. 

Bank Mandiri menyebut, kredit produktif yang disalurkan mencapai Rp 507,9 triliun atau 85,7% dari total penyaluran kredit. 

Adapun, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) secara gross Bank Mandiri 2016 naik jadi 4% dari 2,6% sedangkan NPL net juga naik jadi 1,53% dari 0,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia