JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat laba bersih sepanjang 2012 Rp 15,5 triliun. Nilai tersebut naik 26,6% dari posisi Rp 12,2 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini menjelaskan selain kredit, laba tersebut didorong oleh pertumbuhan
fee based income. "Kredit kami naik 23,7%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding industri yang hanya naik 23,1%," kata Zulkifli saat konferensi, Senin (25/2).
Sepanjang 2012, bank berstatus badan usaha milik negara (BUMN) ini mencatat kredit sebesar Rp 388,8 triliun. Naik signifikan dari 2011 yang sebesar Rp 314,4 triliun. Non performing loan (NPL) atau kredit macet net terekam hanya 0,46%. Zulkifli menambahkan pertumbuhan penyaluran kredit itu mendorong peningkatan aset menjadi Rp 635,6 dari Rp 551,9 triliun pada Desember 2011. Kenaikan penyaluran kredit ini terjadi di seluruh segmen bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi terutama pada segmen mikro yang tumbuh mencapai 62,4% menjadi Rp 19 triliun pada 2012. Jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat pesat menjadi 315,4 ribu dari 189 ribu di tahun 2011. Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melonjak 63,5% menjadi Rp 54,7 triliun. Kredit mikro melesat Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Total limit KUR yang telah disalurkan Bank Mandiri hingga 2012 mencapai Rp 10,8 triliun yang disalurkan kepada 210.453 ribu nasabah. "Penyaluran kredit Bank Mandiri, terutama ke segmen mikro, yang terus menunjukkan peningkatan, merupakan realisasi dari komitmen kami meningkatkan akses masyarakat di berbagai wilayah Indonesia kepada pembiayaan produktif," kata Zulkifli. Kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri juga terus tumbuh yang ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp 482,9 triliun pada Desember 2012 dari Rp 422,2 triliun di Desember 2011.
Dari capaian itu, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan sampai dengan kuartal IV-2012 mencapai Rp 316,1 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 23,5% atau Rp 38,4 triliun hingga mencapai Rp 202,2 triliun. Sebagai upaya untuk meningkatkan pengumpulan dana masyarakat melalui peningkatan kenyamanan bertransaksi, Bank Mandiri terus mengembangkan jaringan kantor cabang, jaringan elektronik, maupun jaringan layanan lainnya. Hingga Desember 2012, Bank Mandiri telah menambah 273 unit kantor cabang sehingga menjadi 1.810 unit (termasuk KCP Mikro) dari 1.537 unit pada 2011, penambahan 1.989 unit ATM sehingga menjadi 10.985 unit, menambah Electronic Data Capture (EDC) menjadi 180.352 unit, dan 309 jaringan bisnis mikro sehingga menjadi 2.212 unit. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: