Laba Bank Negara Indonesia (BBNI) Naik 3,52% Jadi Rp 16,3 Triliun di Kuartal III-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil membukukan laba Rp 16,3 triliun pada kuartal III-2024.

Laba BNI tersebut meningkat 3,52% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 15,75 triliun.

Jika dilihat dari laporan presentasi perseroan, BNI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,48% yoy menjadi Rp 735,02 triliun. Kenaikan kredit pun turut mendongkrak kinerja aset perseroan yang naik 5,82% yoy menjadi Rp 1.068,08 triliun. 


Sementara itu, penyaluran kredit BNI diikuti oleh perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross turun dari 2,27% per September 2023 menjadi 1,97% per September 2024.

Baca Juga: Imbal Hasil Menarik, Dana Perbankan yang Parkir di SBN Melonjak

Di sisi lain, BNI masih membukukan penyusutan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar 5,5%  yoy menjadi Rp 29,44 triliun pada kuartal III/2024 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 31,16 triliun. 

Penyusutan NII disebabkan beban bunga yang meningkat 35,3% yoy menjadi Rp19,4 triliun pada kuartal III-2024 dari sebelumnya Rp14,34 triliun. Alhasil margin bunga bersih  atau net interest margin (NIM) bank pun ikut susut menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,6%. 

 
BBNI Chart by TradingView

Adapun penghimpunan dana pihak ketiga BNI meningkat 2,96% yoy menjadi Rp 769,74 triliun pada kuartal III-2024 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 747,59 triliun.

Pertumbuhan ini ditopang oleh dana murah atau current account savings account (CASA) yang naik 5,5% yoy menjadi Rp 541,19 triliun Dari periode September 2023 sebesar Rp 512,89 triliun. 

Baca Juga: Penempatan Dana Nasabah Kaya Naik, Dongkrak Bisnis Wealth Management Perbankan

Selain itu, Giro bank per September 2024 tercatat naik 4,05% menjadi Rp302,26 triliun dan tabungan tumbuh 7,44% yoy menjadi Rp238,9 triliun.

Sementara deposito mengalami kontraksi sebesar 2,62% yoy menjadi Rp228,54 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli