Laba Bank Negara Indonesia (BBNI) Tumbuh 1,51% YoY Hingga Mei 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masih dalam bayang-bayang perlambatan hingga Mei 2024. Bank pelat merah ini mencatat pertumbuhan laba yang minimal pada periode tersebut.

Mengutip laporan bulanan BBNI, laba bersih tahun berjalan per Mei 2024 mencapai Rp 8,56 triliun, meningkat hanya 1,51% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,44 triliun.

Pada periode ini, BBNI masih terbebani oleh tingginya beban bunga. Pendapatan bunga bersih BBNI justru turun 10,03% YoY menjadi Rp 15,28 triliun. Sementara, beban bunga meningkat signifikan menjadi Rp 10,8 triliun dibandingkan Rp 7,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.


Baca Juga: BNI Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan Para Pengelola Sampah

Direktur Keuangan BBNI, Novita W. Anggraini, menyatakan bahwa saat ini BBNI dan industri perbankan secara umum menghadapi era bunga tinggi. Namun, BBNI tidak bisa serta-merta menyesuaikan bunga kredit yang mereka miliki.

Penyesuaian suku bunga kredit akan dilakukan secara selektif bagi debitur segmen wholesale, dengan mempertimbangkan kemampuan membayar, persaingan usaha, dan prospek sektor dari masing-masing debitur agar tidak berdampak negatif pada kualitas aset debitur BNI.

Novita mengungkapkan bahwa BNI mempertimbangkan penyesuaian kenaikan bunga kredit pada bulan Mei - Juni ini, yang diharapkan akan berdampak positif pada kinerja BNI di kuartal III-2024.

 
BBNI Chart by TradingView

Di sisi lain, kinerja BBNI pada Mei 2024 mendapat sedikit bantuan dari kenaikan komisi/provisi/fee dan administrasi yang meningkat dari Rp 3,9 triliun menjadi Rp 4,2 triliun. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan juga turun 20,11% YoY menjadi Rp 2,8 triliun.

Dalam fungsi intermediasi, BBNI mencatat penyaluran kredit pada periode tersebut sebesar Rp 708,8 triliun, naik dari Rp 629,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), BBNI mencatat Rp 788,4 triliun pada Mei 2024, meningkat dari Rp 735,2 triliun pada Mei 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .