KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) mencatat laba bersih sebesar Rp 5,33 triliun pada kuartal I-2024. Laba BBNI tersebut naik 2% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni senilai Rp 5,22 triliun. Dikutip dari kinerja keuangan perseroan (29/4), walau
bottom line positif, tetapi pendapatan bunga bersih perusahaan tercatat turun 9,77% menjadi Rp 9,39 triliun pada kuartal I-2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 10,41 triliun. Turunnya pendapatan bunga bersih BNI terjadi seiring naiknya beban bunga yang pada tiga bulan pertama tahun ini membengkak 47,53% menjadi Rp 6,48 triliun. Terutama didorong oleh naiknya cost of funds 92 basis point menjadi 2,79% dibanding periode sama di tahun sebelumnya yang berada di level 1,87%.
Baca Juga: Nasib Saham BBRI, Rajin Dilego Asing Hingga Sentuh Level Terendah Sejak Awal Tahun Dari sisi kualitas aset,
Non–Performing Loan (Gross) tercatat turun menjadi 2% dari posisi peridoe sama di tahun sebelumnya yang berada di level 2,8%. Dari sisi fungsi intermediasi, kredit yang disalurkan tumbuh 9,6% yoy menjadi Rp 695,16 triliun, sejalan dengan guidance manajemen di level 9%–11%.
Adapun total aset BNI tercatat turun 1,84% menjadi RP 1.066 triliun hingga akhir Maret 2024, dengan ekuitas juga turun 3% menjadi Rp 149,70 triliun. Di sisi lain, Net Interest Margin (NIM) turun ke level 4,0% dibanding kuartal I-2023 yang berada di level 4,7%, jauh di bawah guidance manajemen yang mengincar lebih dari 4,5%.
Baca Juga: Bank BTN: Insentif KLM Mampu Perlonggar Likuiditas dan Dorong Kredit Sehat Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) meningkat 4,9% yoy menjadi Rp 780,23 triliun, didorong oleh peningkatan CASA sebesar 6% yoy menjadi Rp 543,50 triliun dan deposito 2,4% sebesar Rp 236,72 triliun. Hal ini membuat
Loan-to-Deposit Ratio (LDR) naik ke level 89% dibanding tahun 2023 lalu yang berada di level 85,8%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli