Laba Bank Nobu Naik 61,8% Sepanjang Tahun Lalu, Ini Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Nationalnobu (persero) Tbk atau Bank Nobu menyatakan meski perekonomian Nasional penuh tantangan di tahun lalu, Perseroan tetap mampu membukukan kinerja yang cukup resilient.

Hal ini terlihat dari pendapatan bunga bersih Bank Nobu di sepanjang tahun 2022 tercatat naik 25,4% menjadi Rp 659,10 miliar, dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 525,68 miliar.

“Selain itu, Pendapatan Operasional Lainnya juga meningkat sebesar 10,6% menjadi Rp 72,18 miliar di tahun 2022, dari sebelumnya sebesar Rp 65,29 miliar,” ujar Corporate Secretary Bank Nobu, Mario Satrio dalam siaran resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (15/3).


Mario menjelaskan, meski beban operasional lainnya turut meningkat senilai 22,6%, perseroan tetap berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 103,8 miliar atau naik 61,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 64,2 miliar.

Baca Juga: Menilik Target dan Strategi Kinerja BNI pada Tahun 2023

“Patut dicatat pula bahwa perseroan membukukan pertumbuhan kredit (loan growth) lebih dari 25%, atau mencapai Rp 12,4 triliun di akhir tahun 2022, lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri perbankan di tahun 2022 yang sebesar 11,35%,” jelasnya.

Mario mengungkapkan, transaksi digital perseroan lewat QRIS di berbagai merchant seperti UMKM, pasar modern (mall), serta kemitraan dengan berbagai platform digital mengalami pertumbuhan yang signifikan.

“Perseroan telah mencatat pertumbuhan mitra merchant QRIS yang cukup signifikan yang kini mencapai lebih dari 700 ribu merchant, dengan frekuensi transaksi lebih dari 4,5 juta dan volume hampir Rp 1 triliun per bulan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mario menuturkan, pertumbuhan kredit ditopang oleh penyaluran kredit mikro yang gencar dilakukan sepanjang tahun 2022. Di mana, kata dia, terdapat pertumbuhan penyaluran KUR yang signifikan mencapai Rp 474 miliar di 2022.

“Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan Kredit Konsumer sebesar 35% menjadi Rp. 6,4 triliun di tahun 2022, yang turut menopang pertumbuhan penyaluran kredit secara bankwide,” tuturnya.

Baca Juga: Bankir Tetap Optimalkan Penyaluran Kredit Konsumer pada 2023, Ini Alasannya

Dia menambahkan, dari kinerja 2022 tersebut menjadi pijakan yang kokoh bagi milestone perseroan dalam jangka panjang. Dikatakannya, setelah menyelesaikan tahapan rights issue kedua, perseroan juga telah memulai tahapan proses Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue ketiga.

“Rencana penguatan struktur permodalan ini akan menjadi milestone penting berikutnya bagi perseroan yang ingin terus bertumbuh sebagai bank umum yang memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional, melalui penyediaan produk dan layanan berkualitas bagi masyarakat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi