JAKARTA. Laba bersih PT Bank Permata Tbk (BNLI) semester I 2012 meningkat 2,44% menjadi Rp 712 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 695 miliar. Angka itu berasal dari rincian beberapa pos yang justru mencatat kenaikan signifikan. Misalnya, pendapatan operasional sebesar Rp 3,317 triliun atau tumbuh 36% dibandingkan periode serupa tahun lalu sebesar Rp 2,432 triliun. Pendorongnya adalah kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 39% menjadi Rp 2,731 triliun seiring pertumbuhan kredit yang kuat. Sementara itu, pendapatan berbasis biaya naik 24% dibandingkan Juni 2011 menjadi Rp 586 miliar. Direktur Utama Bank Permata David Fletcher menjelaskan kredit tumbuh 41% menjadi Rp 84,4 triliun per akhir Juni 2012. Kredit tumbuh di semua segmen bisnis. Total aset secara konsolidasi per 30 Juni 2012 mencapai Rp 110,6 triliun atau tumbuh 28% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 86,2 triliun. "Struktur permodalan juga semakin kuat dengan ekuitas yang tumbuh 13% menjadi Rp 9,822 triliun per Juni 2012," ungkap David, Kamis (26/7), ujarnya tanpa menjelaskan kenapa laba bersih bank naik sangat tipis. Di tengah ekspansi kredit rasio kecukupan modal CAR Bank Permata tercatat 13,2% per Juni 2012. Persentase ini belum termasuk dampak dari penerbitan obligasi subordinasi sebesar Rp 700 miliar pada Juni 2012 yang baru dicatat sebagai permodalan pada Juli 2012. "Jika tambahan ini dicatat per Juni maka CAR akan meningkat menjadi 14%," kata David. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) naik 24% menjadi Rp 82,3 triliun. Komposisi dana murah yakni giro dan tabungan pada semester I 2012 meningkat menjadi 45% dari total DPK dibandingkan semester I 2011 sebesar 40% dari total DPK.
Laba Bank Permata semester I naik sangat tipis
JAKARTA. Laba bersih PT Bank Permata Tbk (BNLI) semester I 2012 meningkat 2,44% menjadi Rp 712 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 695 miliar. Angka itu berasal dari rincian beberapa pos yang justru mencatat kenaikan signifikan. Misalnya, pendapatan operasional sebesar Rp 3,317 triliun atau tumbuh 36% dibandingkan periode serupa tahun lalu sebesar Rp 2,432 triliun. Pendorongnya adalah kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 39% menjadi Rp 2,731 triliun seiring pertumbuhan kredit yang kuat. Sementara itu, pendapatan berbasis biaya naik 24% dibandingkan Juni 2011 menjadi Rp 586 miliar. Direktur Utama Bank Permata David Fletcher menjelaskan kredit tumbuh 41% menjadi Rp 84,4 triliun per akhir Juni 2012. Kredit tumbuh di semua segmen bisnis. Total aset secara konsolidasi per 30 Juni 2012 mencapai Rp 110,6 triliun atau tumbuh 28% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 86,2 triliun. "Struktur permodalan juga semakin kuat dengan ekuitas yang tumbuh 13% menjadi Rp 9,822 triliun per Juni 2012," ungkap David, Kamis (26/7), ujarnya tanpa menjelaskan kenapa laba bersih bank naik sangat tipis. Di tengah ekspansi kredit rasio kecukupan modal CAR Bank Permata tercatat 13,2% per Juni 2012. Persentase ini belum termasuk dampak dari penerbitan obligasi subordinasi sebesar Rp 700 miliar pada Juni 2012 yang baru dicatat sebagai permodalan pada Juli 2012. "Jika tambahan ini dicatat per Juni maka CAR akan meningkat menjadi 14%," kata David. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) naik 24% menjadi Rp 82,3 triliun. Komposisi dana murah yakni giro dan tabungan pada semester I 2012 meningkat menjadi 45% dari total DPK dibandingkan semester I 2011 sebesar 40% dari total DPK.