JAKARTA. Pertumbuhan laba Bank syariah saat ini terbilang cukup besar. Ternyata, pertumbuhan tersebut ditopang oleh ekspansi usaha pembiayaan. Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), Juni lalu, laba tahun berjalan sudah menunjukkan angka Rp 411,09 miliar. Sedangkan pada bulan Juli, laba mengalami kenaikan menjadi Rp 487,41 miliar. Itu artinya, dalam jangka waktu sebulan, laba bank syariah sudah mengalami kenaikan sebesar 18% atau Rp 76,32 miliar.Kepala Unit Usaha BNI Syariah Ismi Kushartanto mengakui, kontribusi terbesar laba perbankan syariah berasal dari pendapatan bagi hasil. “Untuk BNI Syariah, pendapatan bagi hasil memberikan kontribusi lebih dari 80%,” tuturnya. Sedangkan marjin bagi hasil antara simpanan dan pembiayaan BNI Syariah berkisar antara 4% sampai 6%.Selain itu, terdapat pula kontribusi lain yang berasal dari penempatan investasi dan pendapatan fee. Akan tetapi, Ismi menegaskan, perbankan syariah lebih leluasa untuk mendapatkan hasil dari penyaluran pembiayaan ke sektor riil dibanding pendapatan lainnya karena ini adalah fungsi perbankan yang sesungguhnya. Hal itu pula yang menjadikan finance to deposit ratio (FDR) BNI Syariah lebih dari 100%, tepatnya 105%.
Laba Bank Syariah Mengalami Kenaikan Signifikan
JAKARTA. Pertumbuhan laba Bank syariah saat ini terbilang cukup besar. Ternyata, pertumbuhan tersebut ditopang oleh ekspansi usaha pembiayaan. Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), Juni lalu, laba tahun berjalan sudah menunjukkan angka Rp 411,09 miliar. Sedangkan pada bulan Juli, laba mengalami kenaikan menjadi Rp 487,41 miliar. Itu artinya, dalam jangka waktu sebulan, laba bank syariah sudah mengalami kenaikan sebesar 18% atau Rp 76,32 miliar.Kepala Unit Usaha BNI Syariah Ismi Kushartanto mengakui, kontribusi terbesar laba perbankan syariah berasal dari pendapatan bagi hasil. “Untuk BNI Syariah, pendapatan bagi hasil memberikan kontribusi lebih dari 80%,” tuturnya. Sedangkan marjin bagi hasil antara simpanan dan pembiayaan BNI Syariah berkisar antara 4% sampai 6%.Selain itu, terdapat pula kontribusi lain yang berasal dari penempatan investasi dan pendapatan fee. Akan tetapi, Ismi menegaskan, perbankan syariah lebih leluasa untuk mendapatkan hasil dari penyaluran pembiayaan ke sektor riil dibanding pendapatan lainnya karena ini adalah fungsi perbankan yang sesungguhnya. Hal itu pula yang menjadikan finance to deposit ratio (FDR) BNI Syariah lebih dari 100%, tepatnya 105%.