Laba bank terdongkrak penurunan bunga kredit



JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada semester I 2016, laba perbankan naik 7,43% year on year (yoy) menjadi Rp 54,62 triliun. Kenaikan ini disokong pendapatan bunga bersih yang meningkat 13,08% yoy menjadi Rp 166,59 triliun.

Sejatinya, beban bunga juga melonjak 22,2% yoy. Meskip demikian, laba bersih pada semester I 2016 tertolong dengan pendapatan non bunga yang juga naik 37,43% yoy.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, salah satu faktor pendorong kenaikan laba ini adalah penurunan suku bunga kredit yang sudah dilakukan perbankan selama semester pertama. “Penurunan bunga kredit ini juga salah satu yang menyebabkan pertumbuhan kredit pada Juni sedikit membaik,” ujar Jahja, Senin, (22/8).


Berdasarkan data OJK, pertumbuhan kredit perbankan selama semester I 2016 sebesar 8,88% yoy. Kenaikan ini terutama didukung kenaikan kredit di sektor investasi yang tumbuh double digit yaitu 12,08% yoy. Selain itu, penyumbang kedua dan ketiga adalah masing-masing sektor konsumsi dan modal kerja yaitu masing-masing sebesar 8,92% dan 7,28%.

Salah satu pendorong kenaikan kredit pada Juni 2016 adalah peningkatan permintaan menjelang Lebaran. Beberapa sektor seperti fesyen dan makanan merupakan faktor pendorong utama. Jahja mengatakan, dengan disbursment kredit yang mengalami kenaikan menyebabkan profitability bank juga terbantu.

Namun, Jahja mengatakan, untuk BCA, pada Juli 2016 pertumbuhan kredit agak menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini karena siklus setelah Lebaran yaitu kebanyakan perusahaan atau pengusaha lebih slow down dulu untuk meminjam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini