JAKARTA. Langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaksa penurunan bunga deposito membuka ruang bagi perbankan memperbesar pertumbuhan laba. Sebab, bank baru merealisasikan penurunan bunga kredit dua bulan lagi, kendati penurunan bunga deposito berlaku efektif per 1 Oktober kemarin. Achmad Baequni, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengatakan, laba masih akan tetap tumbuh positif karena biaya dana atau cost of fund sudah turun. “Sedangkan untuk penurunan bunga kredit masih akan dikaji,” katanya, akhir pekan lalu. Atas dasar itulah, BRI meyakini mampu menjaga pertumbuhan laba hingga pengujung tahun 2015. Baequni menambahkan, BRI masih berharap meraih margin laba bersih atau net interest margin (NIM) dari segmen kredit mikro. “NIM masih akan di atas 5%,” ujar Baequni.
Laba bank tetap jumbo di akhir tahun
JAKARTA. Langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaksa penurunan bunga deposito membuka ruang bagi perbankan memperbesar pertumbuhan laba. Sebab, bank baru merealisasikan penurunan bunga kredit dua bulan lagi, kendati penurunan bunga deposito berlaku efektif per 1 Oktober kemarin. Achmad Baequni, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengatakan, laba masih akan tetap tumbuh positif karena biaya dana atau cost of fund sudah turun. “Sedangkan untuk penurunan bunga kredit masih akan dikaji,” katanya, akhir pekan lalu. Atas dasar itulah, BRI meyakini mampu menjaga pertumbuhan laba hingga pengujung tahun 2015. Baequni menambahkan, BRI masih berharap meraih margin laba bersih atau net interest margin (NIM) dari segmen kredit mikro. “NIM masih akan di atas 5%,” ujar Baequni.