Laba bank yang beragam membuat Wall Street berayun mendatar



KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Indeks saham Amerika Serikat (AS) bergerak mendatar pada perdagangan Selasa, (16/7) pasca sejumlah bank besar melaporkan pendapatan semester pertama mereka. Laporan keuangan bank-bank besar yang beragam, ada yang mencatat keuntungan dan kerugian membuat indeks utama Wall Street berayun mendatar karena mendapat reaksi beragam dari investor.

Mengutip Reuters, pada pukul 9:54 waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,02% ke level 27.365,44. Indeks S&P 500 sebaliknya turun 0,05%, menjadi 3,012,70 dan Indeks Nasdaq Composite turun 0,05% ke level 8.253,64. 

Baca Juga: Bursa Asia naik menanti rilis data penjualan ritel AS


JPMorgan, bank dengan aset terbesar di AS mencatat laba yang lebih besar daripada estimasi pasar. Kendati demikian, JPMorgan mencatat penurunan margin bunga. Kondisi ini memicu kekhawatiran suku bunga yang lebih rendah dapat menekan laba bank. Apalagi sehari sebelumnya, Citigroup Inc juga melaporkan penurunan serupa.

Sementara saham JPMorgan menunjukkan kenaikan sedikit lebih tinggi dalam volatilitas perdagangan setelah sempat tergelincir 1% sejak pasar dibuka. Indeks perbankan S&P tercatat turun 0,23%.

Baca Juga: Indeks S&P 500 berakhir flat karena tertekan saham perbankan

Saham Goldman Sachs tercatat naik 2,4% dan Wells Fargo naik 0,5% setelah bank tersebut melaporkan laba kuartalan-nya yang melampaui estimasi pasar.

"Investor mengamati dengan seksama apakah potensi penurunan suku bunga akan berdampak pada laba bersih perbankan," ujar Jason Benowitz, manager portofolio senior Roosevelt Investment Group Inch di New York.

Baca Juga: Tertekan saham-saham perbankan, Wall Street stagnan

Ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada awal bulan ini untuk melindungi ekonomi dari segala perlambatan akibat ketegangan perdagangan telah mendorong tiga indeks utama Wall Street mencatat rekor tertinggi baru pada bulan Juli ini.

Nah ketika musim laporan keuangan pada bulan ini tiba, investor akan melihat dengan cermat apakah dampak perang dagang AS dan China yang berlarut-larut telah terasa pada kinerja perusahaan-perusahaan AS atau tidak. Hal itu akan tercermin dari laba dan perkiraan perusahaan tahun ini.

Baca Juga: Kinerja operator kereta api AS jadi perhatian investor bursa Wall Street

Sejauh ini, diperkirakan laba di perusahaan yang masuk indeks S&P 500 kemungkinan akan turun 0,3%, yang akan menjadi penurunan triwulan pertama dalam tiga tahun terkhir, menurut data Refinitiv IBES.

“Kami akan membutuhkan berita yang luar biasa baik untuk menjaga pasar menguat dengan cepat. Akan sangat sulit untuk melakukan itu sampai kita memasuki musim pendapatan penuh, ” kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli