Laba Barito Pacific (BRPT) Milik Prajogo Pangestu Melejit 217% hingga Kuartal III



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berhasil menumbuhkan laba bersih, meski mengalami penurunan pendapatan. Emiten induk milik taipan Prajogo Pangestu ini mengantongi pendapatan sebesar US$ 2,11 miliar hingga September 2023.

Pendapatan BRPT merosot 10,97% dibanding capaian per September 2022 yang kala itu menyentuh US$ 2,37 miliar. Merujuk laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, penjualan petrokimia ke pasar lokal menyusut 26,58% menjadi US$ 1,16 miliar per September 2023. Sedangkan ekspor petrokimia melonjak 36,36% menjadi US$ 492,98 juta.

Selain dari petrokimia, pendapatan BRPT juga didapat dari segmen energi dan sumber daya. Terdiri dari listrik sebesar US$ 205,46 juta, pendapatan sewa energi US$ 113,31 juta, uap US$ 96,09 juta, pendapatan sewa pembiayaan US$ 30,37 juta, carbon credit US$ 4.000. BRPT juga mencatatkan pendapatan lainnya dari pihak ketiga senilai US$ 10,46 juta.


Dalam periode sembilan bulan 2023, BRPT berhasil memangkas beban pokok pendapatan dan beban langsung sebanyak 17,15% menjadi US$ 1,69 miliar. Dengan begitu, BRPT berhasil mengamankan laba kotor senilai US$ 421,60 juta, atau melonjak 27,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Hingga Kuartal III, Pakuwon Jati (PWON) Catat Marketing Sales Rp 1,02 Triliun

Sejumlah pos beban BRPT mengalami kenaikan seperti pada beban penjualan, beban umum dan administrasi, serta beban keuangan. BRPT juga mencatatkan kerugian kurs mata uang asing US$ 643.000, berbalik dari keuntungan US$ 10,12 juta per September 2022.

Meski begitu, terjadi lonjakan pada bagian laba entitas asosiasi dan ventura bersama, yang melejit 94,27% menjadi US$ 55,99 juta. Keuntungan lain-lain BRPT juga naik signifikan 346,76% menjadi US$ 103,56 juta. 

BRPT pun berhasil membukukan laba periode berjalan senilai US$ 96,77 juta hingga September 2023. Melejit 147,30% dibandingkan capaian per September 2022 yang kala itu mencapai US$ 39,13 juta.

Dari jumlah tersebut, BRPT meraih laba bersih senilai US$ 35,84 juta dalam periode sembilan bulan 2023. Meroket 217,45% dibandingkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BRPT per September 2022 senilai US$ 11,29 juta.

Dengan capaian ini, laba per saham BRPT naik dari sebelumnya US$ 0,00012 menjadi US$ 0,00038. Sebagai gambaran saja, jika dikonversi menggunakan kurs saat ini Rp 15.948 per dolar AS, maka keuntungan BRPT per September 2023 setara Rp 571,70 miliar. 

Baca Juga: Laba Adaro Minerals (ADMR) Turun 11,87% per Kuartal III-2023, Ini Alasannya

Sampai dengan September 2023, jumlah aset BRPT mencapai US$ 9,47 miliar yang terdiri dari aset lancar US$ 2,81 miliar dan aset tidak lancar US$ 6,65 miliar. BRPT memiliki liabilitas sejumlah US$ 5,68 miliar, terbagi atas liabilitas jangka pendek US$ 631,34 juta dan jangka panjang US$ 5,05 miliar.

Total ekuitas BRPT tercatat US$ 3,78 miliar. Sedangkan kas dan setara kas akhir periode BRPT mencapai US$ 1,19 miliar. Hingga pukul 09:58 WIB pada perdagangan Rabu (1/11) ini, harga saham BRPT melemah 5,33% ke level Rp 1.065 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi