Jakarta. PT Bank Central Asia Tbk / BCA mencatatkan kinerja yang cukup bagus sampai kuartal 3 2016. Laba bersih BCA naik 13,2% yoy menjadi Rp 15,1 triliun karena meningkatnya pendapatan bunga bersih sebesar 14% yoy menjadi Rp 29,93 triliun. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, kenaikan laba bersih juga karena biaya operasioal hanya tumbuh 9,2% yoy menjadi Rp 17,5 triliun. “Rasio pencadangan BCA sampai September 2016 juga hanya sebesar 201,0%, turun dibanding sebelumnya 285,4%,” ujar Jahja, Rabu (26/10). Pendorong laba juga berasal dari fee based income naik 10,4% yoy menjadi Rp 6,8 triliun. Sampai akhir tahun, menurut Jahja, BCA akan fokus dalam pengelolaan aset dan liabilitas secara aktif dan mengedepankan efisiensi.
Laba BCA naik jadi Rp 15 triliun, apa faktornya?
Jakarta. PT Bank Central Asia Tbk / BCA mencatatkan kinerja yang cukup bagus sampai kuartal 3 2016. Laba bersih BCA naik 13,2% yoy menjadi Rp 15,1 triliun karena meningkatnya pendapatan bunga bersih sebesar 14% yoy menjadi Rp 29,93 triliun. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, kenaikan laba bersih juga karena biaya operasioal hanya tumbuh 9,2% yoy menjadi Rp 17,5 triliun. “Rasio pencadangan BCA sampai September 2016 juga hanya sebesar 201,0%, turun dibanding sebelumnya 285,4%,” ujar Jahja, Rabu (26/10). Pendorong laba juga berasal dari fee based income naik 10,4% yoy menjadi Rp 6,8 triliun. Sampai akhir tahun, menurut Jahja, BCA akan fokus dalam pengelolaan aset dan liabilitas secara aktif dan mengedepankan efisiensi.