Laba Bekasi Fajar (BEST) Hanya Turun 1% Saat Pendapatan Melorot 9%, Ini Sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) membukukan pendapatan Rp 312,13 miliar di semester I-2023. Jumlah itu menurun 9,59% dari Rp 345,24 miliar di periode yang sama tahun lalu. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Sabtu (29/7), BEST mencatatkan kontribusi pendapatan dari penjualan tanah mencapai Rp 230,63 miliar. Kemudian diikuti dari pendapatan hotel Rp 5,11 miliar, maintenance hingga sewa menyumbang Rp 63,85 miliar. 

Pendapatan BEST dari pendapatan tanah turun 14,89% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan pendapatan maintenance fee, service charge, air dan sewa justru meningkat 9,26%. Pendapatan hotel bahkan melonjak 75% secara tahunan.


Baca Juga: Incar Laba Rp 100 Miliar, Begini Strategi Bekasi Fajar (BEST) Tahun Ini

BEST mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan 12,87% menjadi sebesar Rp 110,2 miliar dari sebelumnya sekitar Rp 126,5 miliar. Sehingga laba kotor Bekasi Fajar turun 7,69% menjadi Rp 201,94 miliar di semester I-2023. 

Penurunan beban pokok yang lebih tinggi ketimbang penurunan pendapatan menyebabkan margin laba kotor Bekasi Fajar meningkat menjadi 64,7% dari semester pertama tahun lalu yang sebesar 63,38%.

Pada posisi beban, BEST mencatat lonjakan beban keuangan sebesar 54,30% menjadi Rp 74,76 miliar dari sebelumnya Rp 48,45 miliar. Kenaikan beban keuangan ini terutama disebabkan oleh beban bunga, jasa lindung nilai, dan beban keuangan lain.

Baca Juga: Sepanjang 2023, Bekasi Fajar (BEST) Alokasikan Belanja Modal Rp 300 Miliar

Di sisi lain, BEST meraup pendapatan lain-lain sebesar Rp 65,79 miliar di periode Januari-Juni 2023. Pendapatan lain-lain ini melesat 293,48% dari periode yang sama tahun lalu Rp 16,72 miliar. Pendapatan lain-lain terbesar BEST berasal dari laba selisih kurs yang mencapai Rp 55,1 miliar dari sebelumnya hanya Rp 10,07 miliar.

Laba bersih Bekasi Fajar mencapai Rp 128,97 miliar di separuh pertama tahun ini. Jumlah ini hanya menurun 0,96% dari sebelumnya Rp 130,22 miliar di semester I-2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati