KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA) mencetak kinerja positif sepanjang kuartal pertama 2023. AKRA meraih laba bersih sebesar Rp 607,27 miliar dalam periode tiga bulan pertama tahun ini. Keuntungan AKRA melejit 41,89% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal pertama 2022. Saat itu AKRA meraih laba bersih Rp 427,97 miliar.
Bottom line AKRA terdorong oleh lonjakan
top line dengan raihan pendapatan total Rp 10,95 triliun, meningkat 8% secara tahunan. Pendapatan AKRA terdiri dari pendapatan dari kontrak dengan pelanggan senilai Rp 10,89 triliun dan pendapatan sewa sebesar Rp 67,57 miliar.
Baca Juga: Simak Kisi-Kisi Pembagian Dividen AKR Corporindo (AKRA) pada RUPS Jumat (28/4) Kedua segmen bisnis AKRA tersebut masing-masing tumbuh 8,14% dan 7,73% secara tahunan. Manajemen AKRA merilis EBITDA selama kuartal pertama 2023 sebesar Rp 919 miliar atau 41% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo menjelaskan bahwa kinerja positif pada kuartal pertama 2023 merupakan kelanjutan dari pertumbuhan bisnis yang kuat hasil selama tiga tahun terakhir. AKRA juga meningkatkan rasio keuangan, yang didukung oleh pengelolaan modal kerja yang efisien. Rasio lancar AKRA meningkat menjadi 1,7x dan
return on equity pada periode kuartal pertama 2023 tercatat sebesar 21%. "AKR terus menunjukkan kinerja yang kuat di awal tahun 2023," kata Haryanto dalam siaran pers, Rabu (26/4). Infrastruktur logistik dan rantai pasokan yang ekstensif serta strategi manajemen rantai pasokan yang disiplin, membuat AKR berhasil mendistribusikan produk secara tepat waktu. AKR secara konsisten juga menjalankan manajemen modal kerja yang ketat, di tengah lingkungan suku bunga yang meningkat dan ketidakpastian pasar.
Baca Juga: Menilik Rekomendasi untuk Saham Batubara dan Migas dalam Rekomendasi Saham Hari Ini Secara kinerja, Haryanto menerangkan bahwa pertumbuhan tahunan yang kuat ini berasal dari peningkatan bisnis perdagangan dan distribusi. Ditambah dengan kontribusi yang lebih tinggi dari JIIPE dengan membukukan penjualan tanah seluas 19,6 Ha dari Hailiang. "Kami percaya bauran investasi akan memberikan pertumbuhan yang kuat dan konsisten kepada para pemegang saham," imbuh Haryanto. Mengenai prospek di tahun 2023, Haryanto menyoroti indikator ekonomi makro Indonesia yang berada di arah perluasan industri hilir dan manufaktur. Hal ini memberikan ruang pertumbuhan untuk bahan kimia dasar dan produk minyak bumi ke berbagai sektor.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Menuai Cuan Bisnis Lahan Industri Bisnis kawasan industri AKRA mulai mendapatkan daya tarik yang signifikan. Sejalan dengan program hilir pemerintah menunjukkan kemajuan yang berkelanjutan. Peleburan tembaga terbesar yang sedang dibangun di JIIPE dan investasi dari berbagai industri manufaktur hilir menciptakan ekosistem untuk industri terkait tembaga dan EV. "Proyek JIIPE melihat permintaan yang baik dari investor asing dan domestik dan ini akan memacu penjualan tanah dan pendapatan berulang Perusahaan dalam jangka pendek hingga menengah”, tandas Haryanto. Adapun, sepanjang kuartal pertama 2023 segmen kawasan industri membukukan penjualan tanah Rp 482 miliar. Sewa lahan dan utilitas meningkat menjadi Rp 66 miliar. Pada bulan Maret 2023 JIIPE membukukan penjualan tanah dari perusahaan besar asing, Hailiang, yang akan membangun pabrik untuk foil dan lembaran tembaga. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati