JAKARTA. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 29,4 miliar sampai akhir tahun lalu. Pencapaian itu tercatat tumbuh empat kali lipat atau sekitar 419,4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp 5,7 miliar. Wiyono Sutioso, Wakil Presiden Direktur Allianz Utama mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan hasil underwriting dan hasil investasi. Hasil underwriting meningkat seiring dengan kenaikan pendapatan premi bruto sebesar 77%, dan premi bersih sebanyak 90,2%. Masing-masing menjadi Rp 1,140 triliun dan Rp 597,5 miliar. "Upaya restrukturisasi perusahaan yang dilakukan sejak mengalami kerugian pada tahun 2012 lalu dengan meningkatkan disiplin underwriting dan penyeleksian risiko memberikan hasil yang positif," ujarnya ditemui pada paparan kinerja Allianz Indonesia, Rabu (29/4). Lihat saja, rasio klaim, premi yang diperoleh dibagi dengan klaim yang dibayarkan, menciut dari 53% di tahun 2013 silam menjadi 51% di akhir tahun lalu. Ini menunjukkan, perseroan komitmen dalam membayarkan klaim dan manfaat, namun masih cukup menguntungkan bagi perusahaan. Selain itu, lini bisnis komersial dan ritel menunjukkan pertumbuhan di atas industri asuransi. Yakni, masing-masing meningkat 95% dan 36%. Adapun, porsi bisnis komersial masih mendominasi sebanyak 65% dan ritel 35%. "Kami harapkan, komposisinya menjadi fifty-fifty," terang dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba bersih Allianz Utama naik empat kali lipat
JAKARTA. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 29,4 miliar sampai akhir tahun lalu. Pencapaian itu tercatat tumbuh empat kali lipat atau sekitar 419,4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp 5,7 miliar. Wiyono Sutioso, Wakil Presiden Direktur Allianz Utama mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan hasil underwriting dan hasil investasi. Hasil underwriting meningkat seiring dengan kenaikan pendapatan premi bruto sebesar 77%, dan premi bersih sebanyak 90,2%. Masing-masing menjadi Rp 1,140 triliun dan Rp 597,5 miliar. "Upaya restrukturisasi perusahaan yang dilakukan sejak mengalami kerugian pada tahun 2012 lalu dengan meningkatkan disiplin underwriting dan penyeleksian risiko memberikan hasil yang positif," ujarnya ditemui pada paparan kinerja Allianz Indonesia, Rabu (29/4). Lihat saja, rasio klaim, premi yang diperoleh dibagi dengan klaim yang dibayarkan, menciut dari 53% di tahun 2013 silam menjadi 51% di akhir tahun lalu. Ini menunjukkan, perseroan komitmen dalam membayarkan klaim dan manfaat, namun masih cukup menguntungkan bagi perusahaan. Selain itu, lini bisnis komersial dan ritel menunjukkan pertumbuhan di atas industri asuransi. Yakni, masing-masing meningkat 95% dan 36%. Adapun, porsi bisnis komersial masih mendominasi sebanyak 65% dan ritel 35%. "Kami harapkan, komposisinya menjadi fifty-fifty," terang dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News