KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja
top line dan
bottom line PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) alias Antam tidak sejalan di semester I-2024. Keuntungan ANTM menyusut, ketika terjadi kenaikan penjualan dalam enam bulan 2024. ANTM meraih laba bersih senilai Rp 1,55 triliun, turun 17,55% secara tahunan (
Year on Year/YoY). Sebagai perbandingan, pada periode 30 Juni 2023 laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ANTM sebesar Rp 1,88 triliun. Laba bersih ANTM menurun, ketika penjualan meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari sebelumnya Rp 21,66 triliun menjadi Rp 23,18 triliun pada semester I-2024.
Namun, beban pokok penjualan ANTM melonjak lebih tinggi sebanyak 21,58% (YoY) menjadi Rp 21,18 triliun. Hasil ini menekan perolehan laba kotor ANTM yang anjlok 52,83% (YoY) menjadi Rp 2 triliun hingga 30 Juni 2024.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 6.000 Menjadi Rp 1.402.000 Per Gram Pada Hari Ini (29/7) Pada periode yang sama, jumlah beban usaha ANTM menyusut 23,03% (YoY) menjadi Rp 1,47 triliun. Namun, penurunan beban usaha itu tak bisa menahan penyusutan laba usaha ANTM yang ambles 77,11% (YoY) menjadi Rp 532,32 miliar. Pada semester I-2024, ANTM mencatatkan laba selisih kurs sebesar Rp 576,30 miliar. Berbalik dari rugi selisih kurs sebanyak Rp 318,80 miliar yang didapat pada semester I-2023 lalu. Setelah dijumlah dengan berbagai pos lainnya, ANTM membukukan laba periode berjalan senilai Rp 1,51 triliun pada semester I-2024. Menurun 19,68% dibandingkan periode semester I-2023 yang kala itu mencapai Rp 1,88 triliun. Penurunan
bottom line ini membuat laba bersih per saham dasar dan dilusian ANTM menurun secara tahunan. Dari sebelumnya Rp 78,64 menjadi Rp 64,52 per 30 Juni 2024. Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengungkapkan, kinerja keuangan ANTM didukung oleh produksi dan penjualan komoditas utama yang kuat. Syarif mengklaim, ANTM melakukan pengendalian biaya yang efisien, sehingga mampu membukukan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) senilai Rp 2,42 triliun. Kinerja ANTM pada semester I-2024 juga terjadi di tengah tantangan geopolitik-ekonomi global serta fluktuasi harga komoditas. "Antam berhasil mengatasi tantangan operasional yang disebabkan oleh kendala perizinan melalui strategi adaptif dengan mencatatkan pertumbuhan penjualan 7%," terang Syarif dalam keterbukaan informasi, Senin (29/7).
Kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp 21,12 triliun atau setara 91% dari total penjualan bersih ANTM pada semester I-2024. Syarif bilang, hal ini sejalan dengan strategi ANTM memperkuat basis pelanggan domestik, agar dapat memberikan fondasi lebih solid untuk pertumbuhan jangka panjang dan ketahanan bisnis di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi global. Dari sisi pergerakan saham, hingga pukul 10:26 WIB perdagangan Senin (29/7) harga ANTM menguat 2,32% ke level Rp 1.325 per saham. Secara year to date, harga saham ANTM masih mengakumulasi pelemahan sebanyak 22,29%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari