Laba Bersih Antam Merosot 74%



JAKARTA. Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tergerus hebat. Bila pada 2007 mereka berhasil membukukan laba bersih Rp 5,132 triliun, pada 2008 laba bersih ANTM merosot 74%. Nilai laba bersih dalam laporan keuangan 2008 sebelum diaudit hanya Rp 1,313 triliun.

Kendati laba bersih tergerus tajam, pendapatan emiten yang biasa disebut Antam ini menciut 21% saja. Pada 2007, pendapatan Antam bisa mencapai Rp 12,008 triliun. Namun, pada tahun 2008, Antam hanya mampu mencetak pendapatan Rp 9,538 triliun.

Dalam rilis pers Antam pekan lalu (27/2), Presiden Direktur Aneka Tambang Alwin Syah Loebis mengatakan, laporan keuangan perusahaannya pada tahun lalu terimbas penurunan harga nikel. Di saat yang sama, ongkos bahan bakar naik dan mendongkrak beban operasional jasa tambang dan biaya transportasi.


Penurunan harga feronikel juga berandil besar bagi merosotnya keuntungan perusahaan tambang negara ini. Harga jual rata-rata feronikel tahun lalu hanya US$ 9,91 per pon. Ini turun 37% dari harga jual tahun sebelumnya.

Harga jual rata-rata nikel tahun lalu juga turun 26% menjadi US$ 57,71 per wet metric ton (wmt).

Menurut catatan Antam, feronikel menyumbang 37% pendapatannya, dan nikel menyokong 30% pendapatannya. Penjualan emas menduduki peringkat ketiga, yakni menopang 29% total pendapatan perusahaan tersebut.

Agar pendapatan perseroan kembali kinclong, Antam berencana mengambil sejumlah langkah. Salah satunya adalah mengevaluasi semua kontrak, termasuk kontrak dengan pihak ketiga.

Antam juga berniat menjaga kas perusahaan. Sebagai sumber pemasukan kas, Antam akan berfokus pada berbagai proyek andalannya.

Contohnya, Antam menggarap potensi pertambangan emasnya. "Kami berkomitmen untuk memberikan return yang baik bagi pemegang saham sejalan dengan peningkatan harga emas dunia," terang Alwin. Sebaliknya, Antam justru akan menurunkan produksi feronikel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie