KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 13% pada semester I-2023. Meski begitu, laba bersih emiten konglomerasi ini harus rela tergerus 4% di periode yang sama terrsebut. Merujuk laporan keuangan keuangan per 30 Juni 2023, Astra membukukan pendapatan bersih senilai Rp 162,39 triliun. Itu tumbuh 13,01% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 143,69 triliun per 30 Juni 2022. Perinciannya, segmen otomotif menyumbang pendapatan sebesar Rp 65,72 triliun atau tumbuh 18,23%. Segmen ini menjadi penggerak nomor dua bisnis Astra yang setara dengan 40,47% dari pendapatan.
Segmen jasa keuangan berkontribusi sebesar Rp 14,25 triliun atau naik 9,87% secara tahunan. Segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi tercatat naik 13,96% YoY menjadi Rp 68,67 triliun. Baca Juga: Makin Gemuk, Astra International (ASII) Tambah Investasi di Halodoc Kemudian segmen agribisnis terpantau turun 14,35% secara tahunan menjadi Rp 9,29 triliun. Segmen infrastruktur dan logistik tumbuh dari Rp 3,68 triliun menjadi Rp 4,4 triliun. Segmen teknologi informasi naik 6,57% YoY menjadi Rp 1,31 triliun. Terakhir, segmen properti turun 22,83% YoY menuju Rp 419 miliar. Total nilai eliminasi ASII sepanjang semester I-2023 mencapai Rp 1,78 triliun. Beban pokok pendapatan induk Grup Astra ini juga terpantau melonjak sebesar 14,18% secara tahunan menjadi Rp 125,76 triliun dari posisi akhir Juni 2022 di Rp 110,14 triliun. Pada semester I-2023, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASII mencapai Rp 17,44 triliun. Raihan tersebut turun 3,98% YoY dari Rp 18,17 triliun pada semester I-2022.
ASII Chart by TradingView